Menag Bantah Gagal Haji: Jemaah ke Mina Tertunda Akibat Macet

Menag Bantah Gagal Haji: Jemaah ke Mina Tertunda Akibat Macet
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar dalam suatu kegiatan. Di mana Menag memberikan klarifikasi terkait video viral gagal haji (kemenag ri)

INDONESIAONLINE – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar angkat bicara mengenai laporan viral terkait jemaah haji Indonesia yang kesulitan mencapai Mina dan Muzdalifah untuk menjalani wuquf, puncak ibadah haji.

Menanggapi kekhawatiran publik yang diwarnai beredarnya video berisi keluhan jemaah, Menag menegaskan bahwa seluruh jemaah haji telah berhasil terdistribusi ke lokasi-lokasi krusial tersebut, meski diwarnai keterlambatan signifikan akibat kepadatan lalu lintas ekstrem.

“Alhamdulillah semuanya sudah terangkut,” kata Nasaruddin, Sabtu (7/6/2025).

Pernyataan ini disampaikan sebagai respons terhadap dugaan bahwa sebagian jemaah tidak dapat menuju Mina dan Muzdalifah karena ketiadaan transportasi pengantar.

Menurut Menag, narasi yang menyebutkan ketiadaan pengantar tidaklah akurat. Ia menjelaskan bahwa akar permasalahan bukan pada kurangnya armada atau petugas, melainkan pada hambatan kemacetan lalu lintas yang parah di jalur-jalur menuju area ibadah.

“Bukan tidak ada yang mengantar, melainkan kendaraan yang digunakan terhambat macet karena tingginya arus lalu lintas,” imbuhnya.

Kontradiksi Narasi Video Viral

Sebelumnya, sejumlah video beredar luas di media sosial menampilkan jemaah haji yang mengeluhkan kondisi memprihatinkan. Dalam rekaman tersebut, beberapa jemaah bahkan melontarkan kekecewaan dengan menyebut diri mereka “gagal haji” akibat buruknya pelayanan dari pihak syarikah (penyelenggara) yang seharusnya mengantar mereka.

Video-video itu disertai narasi tambahan yang mengklaim bahwa jemaah sudah berada di Mekkah namun tak bisa menuju Mina dan Muzdalifah, yang merupakan tempat sakral untuk melaksanakan wuquf.

Menag Nasaruddin secara tegas membantah implikasi kegagalan ibadah haji tersebut, menekankan bahwa meskipun ada tantangan logistik, jemaah tetap dapat mencapai tujuan. Terkait ketersediaan makanan, Menag juga memastikan bahwa pasokan logistik sangat melimpah.

“Hanya ada yang agak telat sedikit karena macet di mana-mana. Makanan melimpah,” ujarnya, merujuk pada dampak kemacetan yang mempengaruhi distribusi.

Wuquf di Mina dan Muzdalifah merupakan ritual inti dalam pelaksanaan ibadah haji. Kelancaran pergerakan dan layanan menjadi krusial untuk memastikan seluruh jemaah dapat menunaikan rukun Islam kelima ini dengan sempurna. Insiden ini menggarisbawahi tantangan kompleks dalam manajemen dan logistik haji yang melibatkan jutaan jiwa dari seluruh dunia.