Anwari saat memberikan keterangan

JATIMTIMES – Anwari warga asal Surabaya memberikan pengakuan mengejutkan. Di mana, dia mengaku telah dinista dengan sebutan cina dan dilarang mengibarkan bendera merah putih.

Dalam sesi konferensi pers dia menjelaskan peristiwa tersebut terjadi di salah satu kawasan perumahan elit di Surabaya Barat. Di mana, saat itu dia sedang ada pekerjaan untuk memperbaiki jaringan internet yang mengalami gangguan.

Perlakuan tidak menyenangkan tersebut dia dapatkan dari beberapa oknum security di perumahan tersebut. Salah satunya yang dia catat dengan nama inisial ZA.

“Satpam juga berkali-kali melakukan penghadangan terhadap karyawan saya yang hendak melakukan aktivitas perbaikan di rumah pelanggan,” ujarnya dalam sesi konferensi pers di sebuah cafe yang ada di Jalan Karang Menjangan, Surabaya.

Baca Juga  Peringati HPN 2022, Bupati Madiun Ingatkan Peran Penting Insan Pers dalam Pembangunan

Lalu suasana semakin memanas tatkala Anwari membawa sebuah bendera Merah Putih dan dia ingin mengibarkannya di sana. “Kami ingin mengibarkan di tempat yang kami sewa,” bebernya.

Namun oleh pihak security hal tersebut, kata Anwari, kembali dihadang. “Katanya harus ada izin sama pihak pengembang. Masak mau kibarkan bendera Merah Putih saja tidak boleh,” tegasnya.

Dalam situasi yang memanas ini Anwari kemudian mengaku dinista. Yakni dengan sebutan Cina. “Kamu bukan asli Indonesia,” hardik satpam tersebut yang kemudian ditirukan oleh Anwari.

Mendapat bentakan ini Anwari membalas meninggi. “Saya memang keturunan cina, tapi saya Indonesia,” tegasnya.

Atas dugaan perbuatan oknum para satpam itu Anwari melaporkan kejadian ini ke Polda Jatim. “Sudah saya laporkan. Penyidik sedang memintai keterangan beberapa saksi. Dan bukti saya salah satunya adalah video ini,” imbuh dia seraya memutar rekaman.

Baca Juga  PT Kaliandra Merah Nusantara Menganti Terbakar 



M. Bahrul Marzuki