Mengulik Sejarah Pohon Tempat Nabi Musa Bersandar Sampai Saat ini Masih Hidup 

JATIMTIMES – Mengutip buku Kisah Bapak dan Anak dalam Al Quran oleh Dil Musthafa Abdul Halim yang menceritakan kisah Nabi Musa AS tengah melarikan diri dari serangan orang-orang Koptik. Lantas Ia memutuskan untuk keluar dari wilayah Mesir dan melakukan perjalanan tanpa arah dan tujuan. 

Karena tidak membawa bekal apapun, Nabi Musa AS memakan daun selama perjalanan. Ia berserah diri kepada Allah. Setelah berdoa, datanglah seorang memandu jalan Nabi Musa AS dari Mesir ke Madyan. 

Madyan adalah sebuah kota yang terletak di negara Ma’aan, masih termasuk negara Syaam. Madyan diambil dari nama kabilah atau kaum yang berasal dari satu ayah. Kabilah Madyan adalah keturunan Madyan bin Madyaan bin Ibrahim AS. 

Ketika sampai di kota Madyan, Nabi Musa AS duduk di akar sebuah pohon untuk beristirahat. Lalu Ia melihat orang-orang sedang mengantre untuk mengambil air dari sumur. Di tempat yang jauh dari sumur, terlihat dua perempuan yang terus menjaga domba peliharaannya. Mereka menunggu orang-orang mengantre selesai untuk mendapatkan air agar hewan peliharaannya tidak kehausan. 

Dalam sebuah video TikTok @thaha.yasin memperlihatkan sumur tempat Nabi Musa AS bertemu Sayyidah Shafura di Madyan. Tak hanya itu, video itu juga memperlihatkan sebuah pohon besar yang menjadi tempat bersandarnya dan beristirahatnya Nabi Musa AS. 

Dalam video itu nampak pohon tempat beristirahat Nabi Musa AS masih berdiri dengan kokoh. Bahkan dedaunannya masih hijau. Artinya usia pohon tersebut ratusan tahun lamanya. 

Dalam video itu disebutkan saat Nabi Musa AS beristirahat di pohon tersebut, beliau berdoa ‘robbi inni lina anzalta ‘ilayya min khairin faqir’. 

“Ini ayat jodoh, ayat perjodohan, jadi yang belum dapat jodoh ulang-ulangin terus ayat ini, itu amalan dari habib Salim asy-Syatiri dibaca 100-200 kali lebih-lebih saat solat lima waktu, ini mujarab untuk mendatangkan jodoh yang sholeh dan sholehah,” ungkap perekam video dalam akun tersebut. 

Lantas seorang perempuan yang ada di video tersebut bernama Ning Zahra menjelaskan jika tempat itu tempat bertemunya Nabi Musa AS dengan jodohnya, Sayyidah Shafura. 

Senada dengan cerita dari Kisah Bapak dan Anak dalam Al Quran oleh Dil Musthafa Abdul Halim, Ning Zahra mengisahkan jika Nabi Musa menolong dua perempuan yang membawa dombanya untuk minum di sumur itu.

Sumur yang semula ditutup dengan bongkahan batu besar dan hanya bisa dibuka oleh 10 orang laki-laki. Akhirnya dibukalah batu itu oleh Nabi Musa AS. Kemudian domba milik dua perempuan itu bisa minum dari sumur. 

Sebagai bentuk terima kasih, dua perempuan tersebut memperkenalkan Nabi Musa ke bapaknya, Syekh Madyan. Nabi Musa pun menceritakan kisahnya kepada Syekh Madyan tersebut. Lantas orang tua perempuan itu berkata “jangan takut, sesungguhnya kamu telah selamat dari kejaran orang-orang zalim. Karena kamu telah berada di luar kekuasaan Mesir, insya Allag mereka tidak akan dapat menangkapmu”. 

Anak perempuan Syekh Madyan itu pun meminta agar mempekerjakan Nabi Musa untuk mengurus hewan ternak. Ayahnya pun menyetujuinya bahkan menawarkan untuk menikahi salah seorang anaknya dengan memberi mahar berupa jasa kerjanya selama delapan tahun. Jika disempurnakan pekerjaannya selama 10 tahun, kelebihan dua tahun dilakukan dengan penuh sukarela. 

Akhirnya Nabi Musa pun menerima tawaran itu. Usai masa kerjanya untuk Syekh Madyan selesai, Ia merasa rindu dengan keluarganya yang tinggal di Mesir. Kemudian Nabi Musa dan istrinya berangkat ke Mesir. 

BersandarHidupIniMasihMengulikMusaNabiPohonsaatSampaiSejarahTempat