Meniup Makanan atau Minuman Panas, Perhatikan Penjelasan Rasulullah

INDONESIAONLINE – Kalian tentunya pernah meniup-niup makanan panas atau minuman panas. Hal ini kerap dilakukan ketika seseorang terdesak ingin segera makan karena lapar. 

Namun dalam Islam, hal ini tidaklah dianjurkan. Hal ini ternyata berkaitan dengan kebiasaan yang bisa berdampak tidak baik bagi kesehatan.

Diolah dari muslimdotordotid, sebagaimana dijelaskan oleh dr Raehanul Bahraen, meniup minuman akan mengotori air yang diminum. Hal ini sebagaimana dalam sebuah hadits,  dari An-Nawawi berkata, “Larangan bernapas di dalam gelas ketika minum termasuk adab, karena dikhawatirkan akan mengotori air minum atau ada sesuatu yang jatuh dari mulut atau dari hidung atau semacamnya,” (Syarh Shahih Muslim, 3/160, Dar Ihya At-Turast, cet ke-2, 1392 H, syamilah). 

Rasulullah pun telah jelas melarang hal ini. Dari Abu Qatadah radhiallahu anhu dia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melarang menghembuskan nafas di dalam bejana (ketika minum),” (HR. Muslim no. 227)

Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi dari Israil dari Abdul Karim dari Ikrimah dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang meniup ke dalam makanan dan minuman.” (HR. Ahmad no.2678)

Dari Ibnu Abbas, “Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang untuk bernafas atau meniup wadah air minum. “(HR. Al-Tirmidzi no. 1888 dan Abu Dawud no. 3728, dan hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani).

Selain itu, meniup makanan atau minuman yang panas menurut seorang ahli gizi akan memberikan peluang Adang transfer kuman dari peniup ke makanan atau minuman yang ditiup.

Untuk itu, lebih disarankan agar ketika mendinginkan makanan atau minuman yang terlalu panas menggunakan kipas. Secara ilmiah, meniup makanan atau minuman dengan nafas tentu berbeda dengan menggunakan kipas. Napas mengeluarkan CO2, sementara kipas tidak. Hal inilah yang kemudian menjadi dasar juga mengapa meniup makanan atau minuman panas dilarang

atauMakananMeniupMinumanPanasPenjelasanPerhatikanRasulullah