INDONESIAONLINE – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) merayakan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) dengan acara ‘Compost Day’. Kegiatan ini diselenggarakan di Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu (26/2/2023).

Dalam kesempatan itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengajak warga untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos.

Siti menegaskan aksi ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mencapai target nasional penurunan gas emisi rumah kaca dan mendorong pengendalian perubahan iklim.

“Pengelolaan sampah organik, khususnya sampah sisa makanan, sangat penting dan perlu menjadi perhatian kita juga dalam upaya mencapai target zero waste. Sudah saatnya sekarang kita meninggalkan pendekatan atau cara lama, kumpul, angkut, buang menitikberatkan pengelolaan sampah di TPA,” kata Siti.

Selanjutnya, Siti menekankan komitmen pemerintah dalam pengendalian perubahan iklim direalisasikan dengan berkontribusi mengurangi emisi gas rumah kaca sejak tahun lalu. Caranya bisa dengan mengurangi efek gas emisi rumah kaca di sektor limbah.

“Sebagai bentuk komitmen kepada dunia dalam pengendalian perubahan iklim, Pemerintah Indonesia telah menyampaikan penguatan komitmen untuk kontribusi mengurangi emisi gas rumah kaca pada September 2022,” katanya. “Yang meliputi pengurangan efek gas emisi rumah kaca sektor limbah tahun 2030 Indonesia, yaitu penurunan gas emisi rumah kaca 40 juta ton CO2 equivalent dengan upaya sendiri atau 43,5 ton CO2 equivalent dengan kerja sama teknik internasional,” imbuh Siti.

Baca Juga  Jokowi Sebut Perubahan Iklim Jadi Hal yang Paling Ditakuti Semua Negara, Indonesia Peringkat Tiga

Diketahui, turut hadir dalam acara tersebut Deputi Gubernur DKI Bidang Budaya dan Pariwisata Marullah serta Dirjen Pengelolaan Sampah Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati. Sementara, Ketua Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Indonesia Maju Tri Tito Karnavian hadir secara daring.

Dalam acara itu, Siti berkesempatan mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos di lokasi. Sejumlah anggota OASE Kabinet Indonesia Maju juga turut melakukan aksi tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Gubernur DKI Bidang Budaya dan Pariwisata Marullah berharap gerakan aksi olah sampah organik jadi kompos ini menjadi momentum dalam membangun kesadaran masyarakat terkait pengelolaan sampah.

Marullah lalu memastikan bahwa Pemprov DKI siap mendukung gerakan ini kepada seluruh masyarakat dan dinas terkait. “Pencanangan gerakan kompos satu negeri yang diinisiasi oleh Ibu Menteri, terima kasih Ibu Menteri, diharapkan dapat menjadi momentum yang baik untuk membangun kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah organik yang lebih masif dalam rangka menuntaskan permasalahan sampah di Indonesia,” kata Marullah.

Baca Juga  Viral Korban Pencurian Motor Jadi Tersangka, Netizen: Kocak

“Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tentu siap mendukung dan akan mendorong gerakan yang sangat baik ini kepada seluruh warga Jakarta melalui dinas lingkungan hidup dan dinas terkait serta perangkat yang lainnya,” sambungnya

Hal senada juga disampaikan oleh Dirjen Pengelolaan Sampah Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati. Dia mengajak jajaran dinas lingkungan hidup dan masyarakat untuk turut melakukan pengelolaan sampah organik ini. Dia berharap acara ini membawa efek terhadap publik untuk melakukan aksi serupa.

“Gerakan nasional ini dilaksanakan secara daring dan luring. Kami mengajak seluruh Dinas Lingkungan Hidup di 14 kabupaten/kota, para penggiat bank sampah di seluruh Indonesia, serta masyarakat luas,” kata Vivien.

“Saya berharap semoga gerakan ini kemudian bisa memberikan resonansi yang luas terhadap gerakan OASE di seluruh Indonesia,” imbuh Vivien.