Misteri Putaran Lubang Hitam Raksasa di Pusat Bima Sakti, Terkuak?

Misteri Putaran Lubang Hitam Raksasa di Pusat Bima Sakti, Terkuak?
Ilustrasi lubang hitam (youtube)

INDONESIAONLINE – Jauh di jantung Bima Sakti, bersemayam sebuah monster kosmik: lubang hitam supermasif Sagittarius A* (Sgr A*). Berjarak 26.000 tahun cahaya dari Bumi, Sgr A* memiliki massa 4 juta kali Matahari dan lebar 23,5 juta kilometer.

Keganasan gravitasinya tak terbantahkan, namun misteri menyelimuti asal-usul dan perilakunya. Kini, observasi terbaru dari Observatorium Sinar-X Chandra NASA dan teleskop Event Horizon mengungkap petunjuk baru: Sgr A* berputar sangat cepat, bahkan membengkokkan ruang dan waktu di sekitarnya.

Jejak Tabrakan Dahsyat Miliaran Tahun Lalu?

Tim peneliti internasional yang menerbitkan temuannya di jurnal Nature Astronomy (6/9/2024), mengungkapkan bahwa Sgr A* berputar dengan kecepatan sudut mencapai 60% dari batas kecepatan cahaya. Yang mengejutkan, putaran ini tak sejajar dengan rotasi Bima Sakti, mengindikasikan kemungkinan peristiwa dahsyat di masa lampau.

“Penemuan ini menunjukkan bahwa Sgr A* mungkin lahir dari tabrakan dan penggabungan dengan lubang hitam supermasif lain, miliaran tahun lalu,” ungkap Yihan Wang, astrofisikawan dari University of Nevada, Las Vegas, yang memimpin penelitian ini.

Simulasi komputer yang dilakukan tim menunjukkan bahwa putaran ganjil Sgr A* paling mungkin disebabkan oleh penggabungan dengan lubang hitam lain dari galaksi yang ditelan Bima Sakti, diduga galaksi Gaia-Enceladus, sekitar 9 miliar tahun silam.

Mengungkap Misteri Lubang Hitam Supermasif

Penelitian ini memberikan bukti kuat bahwa penggabungan berperan penting dalam pertumbuhan dan evolusi lubang hitam supermasif. Sebelumnya, para ilmuwan mempertanyakan apakah monster kosmik ini bisa mencapai ukuran raksasa hanya dengan menghisap gas dan debu.

Ke depannya, para astronom menaruh harapan pada teleskop gelombang gravitasi seperti LISA (Laser Interferometer Space Antenna) yang akan diluncurkan tahun 2035.

LISA diharapkan mampu mendeteksi “gema” dari tabrakan lubang hitam supermasif di seluruh alam semesta, membuka bab baru dalam studi evolusi galaksi dan lubang hitam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *