JATIMTIMES – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan, kembali ingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi munculnya penyakit di musim hujan, penyakit yang dimaksud yakni, demam berdarah (DBD). 

Sebab, saat musim hujan tiba, penyakit menular tersebut kerap kali menyerang, baik terhadap anak-anak maupun orang dewasa. 

Kepala seksi (Kasi) Pemberantasan Penyakit Menular (P2PL) Dinkes Bangkalan, Mariamah mengatakan, untuk mengatasi penyakit menular seperti DBD itu, masyarakat sendiri yang harus lebih waspada dan melakukan pencegahan. 

Artinya, menurut dia, untuk menghindari datangnya penyakit tersebut maka jangan lupa melakukan pencegahan dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui gerakan 3M plus, yakni menguras, menutup dan mengubur. 

“Jadi untuk memberantas penularan penyakit DBD itu, masyarakat sendiri yang harus disiplin, yakni dengan cara PSN melalui gerakan 3M plus,” tutur Mariamah, saat ditemui di ruangannya, Rabu (8/12/2021). 

Selain itu, dia juga mengharapkan masyarakat aktif melaksanakan kegiatan 3M plus berupa menguras kamar mandi atau tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, mendaur ulang barang bekas, plus memelihara ikan. 

Baca Juga  Hati-Hati, Makanan Sehat Ini Tidak Boleh Dikonsumsi saat Perut Kosong

Selanjutnya, masyarakat juga disarankan untuk menanam tanaman pengusir nyamuk (lavender, sereh) dan menggunakan lotion anti nyamuk. 

“Yang terpenting, masyarakat jangan hanya menunggu dari tenaga kesehatan (Nakes) saja, intinya karena sekarang sudah musim hujan, masyarakat harus lebih aktif lagi dalam memberantas sarang nyamuknya, dengan cara 3M plus,” jelas Kasi yang akrab disapa Mariam tersebut. 

Mariam juga menyebutkan, bahwa selama tahun 2021 menurut data yang ia peroleh, terjadinya kasus demam berdarah ada 76 kasus se Kabupaten Bangkalan. 

Kasus yang paling banyak terjadi dari Puskesmas Bangkalan Kota, yakni sebanyak 11 kasus, disusul kasus terbanyak kedua dari Puskesmas Kamal sebanyak 10 kasus, dan selanjutnya kasus terbanyak ketiga dari Puskesmas Socah sebanyak 9 kasus. Sementara kasus dari puskesmas yang lainnya, rata-rata paling tinggi 6 kasus demam berdarah. 

“Kita tahun ini mengalami penurunan kasus demam berdarah, kalau tahun lalu kasusnya mencapai 104, sedangkan tahun ini turun menjadi 76 kasus,” kata dia. 

Sekedar diketahui, penyakit demam berdarah merupakan penyakit yang sebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk demam berdarah. 

Baca Juga  Kemenkes Minta Waspadai Peningkatan Kasus Keracunan Cikbul Nitrogen Cair 

Sedangkan gejala awal, jika terkena demam berdarah, tubuh kita akan merasakan panas tinggi mendadak selama 2 sampai 5 hari, selanjutnya gejala yang lain, tubuh kita akan tampak lemah dan lesu dan timbul bintik-bintik merah pada kulit, selain itu kita akan terasa nyeri di ulu hati. 

Selanjutnya, selain gejala di atas, kadang-kadang juga terjadi peradangan di hidung (mimisan), kadang juga terjadi muntah atau berak-berak, dan apabila sudah parah, kita akan merasakan kegelisahan, tangan dan kaki dingin serta berkeringat. Apabila tidak segera ditolong, akibatnya akan menimbulakan kematian. 

Adapun pencegahannya, apabila terkena demam berdarah, menurut keterangan yang diperoleh dari Dinkes Bangkalan, kita bisa memberikan air minum se banyak-banyaknya terhadap si penderita. 

Selain itu, kompres agar panasnya menurun, lalu beri obat penurun panas, dan apabila panasnya tidak turun, maka disarankan untuk segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.



Imam Faikli