INDONESIAONLINE – Nenek moyang Nusantara ternyata merupakan para pelukis andal. Gambar dengan berbagai corak dan ciri khas masing-masing di berbagai gua di Nusantara jadi bukti.

Hasil lukisan nenek moyang kita ini juga jadi surga para peneliti atau arkeolog. Sebut saja CHM Heeren-Palm arkeolog Belanda yang pertama kali menemukan kejeniusan lokal nenek moyang Indonesia ini pada tahun 1950-an.

CHM Heeren-Palm menemukan gambar cap tangan kiri berlatar belakang warna merah di Leang Patte, Maros, Sulawesi Selatan.

Penemuan lainnya pada 1994 oleh Jean-Michel Chazine dan Luc Henry Fage. Mereka menemukan ribuan gambar cadas di Kalimantan Timur yang sebagian besar bermotif cap-cap tangan. Gambar serupa pada tahun 1995 ditemukan juga di gua-gua Sorong dan Raja Ampat.

Baca Juga  Viral Salat Campur Saf Laki-Laki dan Perempuan, Ustaz Abdus Somad: Tidak Sah

2009, penemuan gambar bermotif anyaman melengkapi rangkaian panjang keberadaan cadas kuno di pulau-pulau Nusantara.

Berbagai penemuan itu menjadi bukti nenek moyang Nusantara adalah pelukis-pelukis ulung yang memiliki jiwa seni tinggi.

“Sampai saat ini, peneliti telah menemukan ribuan gambar cadas kuno yang tersebar di sejumlah pulau, di dinding dan ceruk gua-gua karst,” tulis Aloysius B Kurniawan dimuat Kompas.

Walau sebagian gambar memiliki corak yang mirip, Aloysius menyebut, setiap gambar-di sejumlah daerah memiliki kekhasan sendiri.

Misalnya di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan ada motif babi rusa. “Adapun motif hewan-hewan laut menjadi kekhasan gambar-gambar cadas kuno di Raja Ampat,” ujarnya.

Gambar dengan karakter bahari, baik berbentuk perahu, ikan, penyu, udang, ubur-ubur dan lainnya juga ditemukan di Misool Selatan, Raja Ampat.

Baca Juga  Gandeng Kodati, Pertamina EP Cepu Gelar Operasi Katarak Gratis Di RSNU Tuban

Gambar Figur Hewan

Penelitian terakhir, Maret-April 2016, tim peneliti Pusat Arkeologi Nasional menemukan enam situs gambar cadas di Gua Tomolol, Usaha Jaya, Misool Selatan.

Situs-situs ini berupa lima tebing berwarna merah yang bergambar figur hewan, tangan, dan perahu.

“Sampai saat ini, hal yang tak bisa terbantahkan adalah para nenek moyang sejak puluhan ribu tahun lalu telah memiliki jiwa seni tinggi,” pungkas Aloysius.