INDONESIAONLINE – Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur Fraksi PDIP Hari Putri Lestari, SH. MH mengaku penampilannya terbantu dengan kehadiran media. Baik itu media arus utama maupun media sosial. Hal itu diungkapkannya saat memberikan sambutan pada acara Wawasan Nasional di Pondok Asri Sukodono Lumajang Senin (28/02).

Dalam acara yang bertajuk ‘Partisipasi Media Massa Dalam Mendidik Masyarakat dalam Menjaga NKRI’, Hari Putri Lestari tak menampik pentingnya pers.

“Tidak hanya Jember – Lumajang, tanggung jawab saya kepada 38 kabupaten tidak akan dapat diakses tanpa media, bahkan saya mendapatkan banyak informasi dan aspirasi masyarakat dari media, termasuk media sosial,” ujarnya.

Aktivis media, baik jurnalis dengan media resminya maupun netizen dengan media sosialnya, menurut Hari Putri Lestari, adalah pejuang pembangunan dengan informasi, kritik dan unggahannya terkait lingkungan dan lain-lain.

“Selama informasi itu benar, bukan hoax, meskipun kritik, maka saya sangat mendukungnya untuk perbaikan dan pengembangan,” ujarnya.

Hari Putri mengungkapkan, kritik sangat penting untuk pembangunan yang lebih baik.

“Kritik itu pasti tujuannya agar yang dikritik bisa berubah menjadi lebih baik, tapi berbeda dengan fitnah karena fitnah itu jelas merusak dan menghancurkan,” kata Hari Putri.

Perempuan yang mengaku sebagai aktivis pada masa pemerintahan SBY itu menyarankan warga Lumajang untuk tetap kritis dan tidak takut berpikir asalkan benar.

“Dulu saya ikut demonstrasi, saya terus berbicara dengan cara apa pun, tetapi setelah menjadi anggota DPRD Jawa Timur, saya tetap kritis, tetapi melalui mekanisme, saya masih aktif berbicara melalui media sosial,” akunya .

Ia juga mengimbau warga Lumajang tidak alergi politik. Karena politik itu sebenarnya baik.

“Politik membangun peradaban, sebenarnya kita telah melakukan politik dengan cara kita sendiri. Politik adalah strategi dalam membangun peradaban,” pungkasnya.