INDONESIAONLINE – Duka mendalam menyelimuti keluarga Guntur dan Evi, pasangan suami istri yang menjadi korban kecelakaan bus vs kereta api di Tulungagung. Kerabat dan tetangga serta warga di Desa Batangsaren, Kecamatan Kauman tak kuasa menahan kesedihan atas kepergian pasangan tersebut. Pasalnya, pasangan ini memiliki dua anak yang masih kecil.

Kasun Sindon, Ahmad Hari mengatakan pasangan itu meninggal hanya dalam satu hari. Keduanya akan dimakamkan bersebelahan di pemakaman umum desa Batangsaren.

“Kuburannya didekatkan dengan istrinya,” kata Hari, Senin (28/2/2022).

Hari memperlihatkan foto-foto pernikahan pasangan yang beredar dan menyentuh hati warganya.

“Maaf, ini foto sepasang suami istri yang meninggal dunia,” katanya.

Sebelumnya, Hari mengatakan jenazah Guntur masih dalam perjalanan dari Malang menuju Tulungagung.

“Jenazah masih dalam perjalanan dari Malang menuju rumah duka,” katanya.

Guntur sendiri sebelumnya dinyatakan kritis dan dirawat di ruang Zona Merah RSUD Dr Iskak Tulungagung, dan akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Korban kecelakaan bus vs kereta api di Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, meninggal dunia setelah dirujuk ke RSSA Malang.

“Korban MD bertambah. Korban yang luka berat tadi pagi meninggal dunia,” kata Arifin, tetangga korban.

Guntur adalah suami dari Evi Mufidatul Afifah (32) yang sebelumnya juga dinyatakan meninggal di TKP.

Kepala Desa Batangsaren Rifangi juga membenarkan bahwa korban bernama Guntur merupakan warga yang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut.

“Kemarin istri kami takziyah, hari ini suaminya masih belum pulang,” jelasnya.

Kepala desa menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya dan ketika dikonfirmasi ingin membayar takziyah ke rumah warga.

Sedangkan jika sebelumnya diberitakan ada 5 orang meninggal, kini jumlah korban tewas dalam peristiwa maut ini bertambah menjadi 6 orang.

Sebelumnya diberitakan KA Doho tujuan Blitar-Kertosono ditabrak bus Harapan Jaya AG 7679 AS di Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru pada Minggu (27/02/2022) pukul 05.16 WIB.

Bus yang terdiri dari rombongan karyawan toko plastik itu berencana berangkat ke Malang untuk rekreasi. Ada tiga bus yang berangkat, tetapi satu bus di tengah bernasib malang karena melintasi rel tanpa palang.