INDONESIAONLINE – Ngalam Rijik, yang merupakan salah satu program Dhasa Bakti Wali Kota Malang Wahyu Hidayat-Wawali Ali Muthohirin, bergelora dengan DLH (Dinas Lingkungan Hidup) sebagai ujung tombak.
Setelah sukses menyasar dua kawasan wisata, yakni Alun-Alun Merdeka dan Kayutangan Heritage, rencananya Ngalam Rijik ke depan bakal menyasar kawasan sungai. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang, Noer Rahman Widjaya bakal menyusun konsepnya.
“Konsep kegiatan selanjutnya sekaligus mengemban Dhasa Bakti Ngalam Rijik, kami akan menyasar ke daerah persungaian juga,” ungkap Rahman.
Sungai menjadi sasaran Ngalam Rijik lantaran kebiasaan masyarakat yang masih kerap membuang sampah sembarang di sungai. Terlebih banyaknya luapan air saat hujan dipicu sampah yang ditemukan di aliran sungai.
“Seperti diketahui bersama, masih banyak terjadi masyarakat yang buang sampah sembarangan di area persungaian,” imbuh Rahman. Nantinya, Ngalam Rijik di sungai juga bertujuan menyadarkan masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai.
Hanya, di mana sungai yang akan menjadi tujuan Ngalam Rijik masih dalam tahap tabulasi data. Rencananya DLH mencari lokasi yang menjadi titik masyarakat membuang sampah sembarangan ke sungai.
“Kami coba cari datanya, cari lokusnya, mana yang sekiranya masih banyak terjadi. Itu nanti kami masukkan kegiatan kerja bakti bersama Pak Wali Kota Malang di waktu selanjutnya,” terang Rahman.
Sementara, dalam Ngalam Rijik pertama, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat langsung ikut aksi bersih-bersih. Wali kota mengambil sampah plastik dan memberikan edukasi kepada pelaku usaha dan pelaku terkait dengan penggunaan plastik di sekitar Kawasan Kayutangan Heritage. Kemudian Wahyu melakukan sosialisasi terhadap pemilik toko agar melakukan bersih-bersih trotoar.
Upaya ini dilakukan Wahyu agar pemilik toko punya kesadaran terhadap kebersihan lingkungan di sekelilingnya. Terlebih kebersihan di kawasan wisata tersebut.
“Jadi bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tapi pemilik toko juga. Jadi, sama-sama kerja bakti, supaya wisatawan betah di toko-toko yang ada di Kayutangan Heritage,” tegas Wahyu.
Untuk diketahui kegiatan kerja bakti kurang lebih melibatkan 1.000 orang. Mereka terdiri dari kepala organisasi perangkat daerah (OPD), forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) hingga masyarakat. Fokus titik pembersihan di Kayutangan Heritage dan Alun-Alun Merdeka.
Ngalam Rijik ini menjadi refleksi bersama menuju Kota Malang Mbois Berkelas serta menjadikan Kota Malang nyaman, aman dan bersih. (ir/hel)