Okupansi Hotel Bintang Kota Malang Turun di November 2024

Okupansi Hotel Bintang Kota Malang Turun di November 2024
Salah satu hotel di Kota Malang (Ist)

INDONESIAONLINE – Tingkat Penghunian Kamar (TPK) atau okupansi hotel bintang di Kota Malang mengalami penurunan pada November 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang merilis data pada Sabtu (4/1/2024) yang menunjukkan TPK mencapai 60,99 persen, turun 2,83 poin dibandingkan Oktober 2024 (63,82 persen) dan 5,08 poin dibandingkan November 2023 (66,07 persen).

Artinya, dari setiap 100 kamar yang tersedia, hanya 60 hingga 61 kamar yang terisi setiap malamnya. Meskipun menurun, angka ini masih lebih tinggi dibandingkan TPK hotel bintang di Jawa Timur (57,24 persen) dan nasional (54,96 persen), masing-masing selisih 3,75 poin dan 6,03 poin.

“TPK hotel bintang di Kota Malang pada November 2024 mencapai 60,99 persen,” ungkap Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjaifudin.

Rata-rata Lama Menginap Tamu (RLMT) juga mengalami penurunan. Pada November 2024, RLMT hotel bintang di Kota Malang tercatat 1,50 hari, turun 0,15 poin dari 1,65 hari di Oktober 2024. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan RLMT hotel bintang di Jawa Timur (1,52 hari) dan nasional (1,62 hari).

Menariknya, Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing (RLMTA) mencapai 2,15 hari, lebih tinggi dibandingkan Rata-rata Lama Menginap Tamu Nusantara (RLMTNus) yang hanya 1,49 hari. Komposisi tamu pada November 2024 didominasi oleh tamu nusantara (97,58 persen), sementara tamu mancanegara hanya 2,42 persen.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang, Agoes Soebekti, mengakui adanya stagnansi okupansi hotel sepanjang 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Ia menduga gejolak ekonomi dan ketidakpastian politik menjadi faktor penyebabnya.

“Secara keseluruhan di 2024, rata-rata okupansi 70 persen. Khusus November, okupansi di angka 70 persen rata-rata,” jelas Agoes (ir/dnv).