INDONESIAONLINE – Arema FC ditolak bermain di Semarang seiring rencananya akan menggunakan Stadion Jatidiri sebagai homebase di putaran kedua Liga 1 musim 2022/2023. Penolakan tersebut datang dari supporter PSIS Semarang, Panser Biru.

Ketua Panser Biru Galih Eko Putranto atau yang akrab disapa Galih Ndog mengatakan bahwa apa yang dilakukan pihaknya adalah bentuk empati sesama suporter. Karena, dalam hal ini korban tragedi Kanjuruhan belum mendapatkan keadilan.

“Aremania, korban dan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan sampai saat ini belum mendapatkan keadilan,” kata Galih Ndog.

Penolakan keras yang dilakukan Panser Biru semata-mata demi solidaritas untuk korban Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu. Karena sebanyak 135 orang meninggal dunia dan 600 lebih mengalami luka-luka.

Baca Juga  Tiket Leg Pertama Final Piala Presiden 2022 Hampir Soldout

“Ini bentuk solidaritas, intinya saya menolak Arema FC berhomebase di Semarang. Monggo mereka berhomebase dimana terserah. Pokoknya kalau di Semarang kami menolak keras,” imbuh Galih.

Menurut Galih, Arema FC tak memiliki hati nurani usai jatuhnya korban ratusan Aremania dalam tragedi Kanjuruhan. Karena baginya, kemanusiaan di atas segalanya.

“Mereka (Arema FC) tim elit, tim kelas tapi kok mereka tidak ada hati nurani sama sekali. Jadi kayak gitu, sementara teman-teman di Malang (Aremania) saja saat aksi mereka bercerita banyak ke kita. Jadi khittahnya suporter jangan sampai kejadian di Malang terjadi di Semarang. Paling tidak solidaritas kita sama,” beber Galih.

Galih pun menegaskan bukan tanpa alasan menolak Arema FC bermain di Semarang. Ketidakjelasan keadilan korban tragedi Kanjuruhan menjadi alasan kuat mereka melakukan penolakan ini.

Baca Juga  Kedatangan Ronaldinho di Malang, Pelatih Ngebet Ingin Ikutan Main

Bahkan, Galih tak ingin bertanggungjawab atas ketidak kondusifan Kota Semarang jika Arema FC tetap keukeuh menggelar pertandingan di Stadion Jatidiri.

“Intinya saya menolak dulu. Kalau misalnya sampai terjadi ya kembali ke surat (saya tidak bertanggungjawab) jika ada hal-hal lain yang terjadi. Panser Biru tidak bertanggungjawab atas hal-hal tersebut,” tandasnya.