INDONESIAONLINE – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menunjukkan komitmen kuat untuk mengembangkan sektor pertanian di wilayahnya. Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyatakan optimisme tinggi dalam mengoptimalkan potensi pertanian padi yang ada, demi mewujudkan swasembada pangan di Kota Malang.
Pernyataan tersebut disampaikan Wahyu usai menghadiri panen raya padi yang digelar di lahan pertanian Kelompok Tani Rukun Jaya, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, pada Senin (7/3/2025). Kegiatan panen raya ini merupakan bagian dari gerakan serentak di 14 provinsi seluruh Indonesia, yang bahkan mendapatkan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto secara daring.
“Bapak Presiden sengaja melakukan zoom meeting karena panen raya ini dilaksanakan serentak di berbagai daerah, termasuk di Jawa Timur, dan Kota Malang menjadi salah satunya,” ungkap Wahyu, Senin (7/3/2025) usai kegiatan panen bersama Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) dan kelompok tani.
Dari hasil panen raya tersebut, Wahyu mengungkapkan tren positif dalam produktivitas lahan pertanian padi di Kota Malang. Ia mengklaim, rata-rata hasil panen mencapai 8 ton gabah per hektare.
“Untuk ukuran kota yang bukan daerah pertanian, hasil 8 ton per hektare ini tergolong sangat tinggi. Apalagi dalam setahun, petani di sini bisa panen hingga tiga kali,” jelas Wahyu.
Selain produktivitas yang menggembirakan, Wahyu juga menyoroti harga gabah di tingkat petani yang dinilai baik. Ia menyebutkan, harga gabah di Kota Malang saat ini bahkan melebihi harga yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.
“Harga gabah dari pemerintah pusat itu Rp 6.500, tapi di Kota Malang alhamdulillah sudah mencapai Rp 6.700. Ini jauh lebih baik dari sebelumnya yang masih di bawah Rp 6.000,” tuturnya.
Dengan capaian ini, Wahyu menegaskan komitmen Pemkot Malang untuk terus berupaya mengoptimalkan sektor pertanian, meskipun Kota Malang bukan merupakan sentra pertanian utama.
“Memang berbeda dengan Kabupaten Malang yang merupakan daerah agraris. Namun, potensi yang ada di Kota Malang akan kita maksimalkan untuk memberikan kesempatan kepada petani agar terus produktif dan menghasilkan,” pungkasnya.
Sebagai informasi tambahan, Kota Malang memiliki dua kecamatan yang menjadi andalan lumbung padi, yaitu Lowokwaru dan Kedungkandang. Total luas lahan pertanian padi di dua kecamatan tersebut mencapai 788 hektare. Pemkot Malang berharap, dengan optimalisasi potensi yang ada, sektor pertanian padi dapat terus berkembang dan berkontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan pangan lokal (rw/dnv).