Ketua GP Ansor Kabupaten Cirebon Ibnu Ubaidillah menegaskan, gerakan penolakan ini sebagai komitmen menjaga marwah kiai. GP Ansor sebagai bagian dari NU memiliki tanggung jawab untuk melindungi marwah kiai dan organisasi dari segala bentuk gangguan.
Ibnu menekankan, wacana MLB NU telah mendapatkan atensi khusus dari seluruh GP Ansor se-Indonesia yang dengan tegas menolak. Malah dia menilai PBNU sedang berada dalam jalur yang benar untuk melaksanakan program-program strategis yang telah disepakati. “MLB hanya akan mengganggu konsentrasi organisasi dalam melayani umat dan mengembangkan program kerja yang bermanfaat,” tandas dia.
Ibnu menekankan, kelompok yang menginisiasi MLB ini sebagai pihak yang telah mengadu domba para kiai di internal NU. Jadi, gerakan MLB tidak relevan, baik di Cirebon maupun di tempat lain, meskipun ada yang mengklaim sebagai bagian dari NU.
“Siapa pun ketua umum PBNU, kami akan bela karena MLB ini adalah gerakan yang melawan institusi dan di luar etika NU,” ucap dia.
Ibnu menegaskan, gerakan ini merupakan respons murni dari kelompok muda dalam spektrum organisasi NU, tanpa tekanan dari pihak mana pun “GP Ansor, Banser dan Pagar Nusa di lingkungan Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan berdiri teguh membela PBNU dan siap membubarkan kegiatan MLB yang nantinya akan digelar di Cirebon,” ucap dia.
Ketua Organizing Committee (OC) MLB NU KH Imam Baihaqi menegaskan, pihaknya serius mempersiapkan MLB NU. Menurut dia, semangat di balik MLB ini lahir dari keprihatinan atas kondisi internal PBNU saat ini dan gerakan itu akan terus berlanjut dengan langkah-langkah pasti menuju MLB.
“Kami sudah membentuk steering committee (SC) yang diketuai KH Imam Jazuli dan OC yang saya pimpin atas penunjukan para kiai dalam konsolidasi nasional Presidium MLB NU di Cirebon,” ungkap Kiai Imam. (red/hel)