Pameran Banjoewangi Kolo Semono Tingkatkan Kunjungan ke Museum Blambangan

Pameran Banjoewangi Kolo Semono Tingkatkan Kunjungan ke Museum Blambangan

INDONESIAONLINE – Jumlah kunjungan ke Museum Blambangan mengalami peningkatan signifikan berkat acara pameran Banjoewangi Kolo Semono yang diselenggarakan di halaman kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi.

Acara ini tidak hanya menyajikan berbagai ragam seni budaya dan kuliner, serta aksi panggung seniman budayawan Bumi Blambangan, tetapi juga membuka kesempatan bagi pengunjung untuk mengintip sejarah yang tersimpan di Museum Blambangan. Peningkatan ini disambut baik oleh pengelola museum.

Bayu Ari Wibowo, pemandu museum menyatakan bahwa acara Banjoewangi Kolo Semono berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat akan keberadaan Museum Blambangan.

“Dengan adanya acara ini, masyarakat semakin tahu bahwa di Banyuwangi juga ada museum. Sebagian besar masyarakat belum tahu kalau Kabupaten Banyuwangi memiliki museum, apalagi masyarakat yang jauh dari wilayah kota,” ungkap Bayu, Rabu (5/6/2024).

Data Pengunjung

Berdasarkan data, jumlah pengunjung Museum Blambangan meningkat sebesar 30 persen sejak digelarnya acara Banjoewangi Kolo Semono dibandingkan hari-hari biasa. Latar belakang pengunjung pun beragam, mulai dari siswa sekolah, komunitas, hingga masyarakat umum yang awalnya hanya berniat mengunjungi pameran.

Diketahui, Museum Blambangan memiliki sekitar 4.300 koleksi benda bersejarah yang terbagi dalam empat periode besar, yakni Era Pra Sejarah, Zaman Hindu-Budha, Masa Islam, dan Zaman Kolonial.

Jenis koleksinya mencakup Etnografi, Arkeologi, Numismatika, Filologi, Historika, Teknologika, dan seni rupa.

“Saya baru tahu di sini ada museum. Senang rasanya bisa membaca sejarah sekaligus melihat benda peninggalannya. Koleksinya juga cukup lengkap dan otentik, saya sepertinya mau ke sini lagi ajak keluarga,” ujar Dinda, salah seorang pengunjung asal Srono.

Acara Banjoewangi Kolo Semono akan berlangsung hingga 7 Juni 2024. Pengunjung dapat menikmati berbagai pertunjukan budaya, kuliner dan jamu tradisional, penyewaan busana adat untuk foto, serta pijat tradisional untuk menjaga kesehatan dan kebugaran.

Selain itu, pengunjung juga dapat mengeksplorasi berbagai koleksi Museum Blambangan Banyuwangi untuk menambah pengetahuan dan memahami sejarah perjalanan bangsa yang menarik (nj/dnv).