INDONESIAONLINE – Kebakaran yang melanda Pasar Seni Ubud pada Sabtu (17/8/2024) siang telah menghanguskan ratusan kios dan menyebabkan kerugian besar bagi para pedagang. Pemerintah setempat saat ini fokus pada rencana relokasi untuk menjamin kelangsungan usaha para pedagang yang terdampak.
“Fokus kami saat ini adalah relokasi. Pasar Seni Ubud merupakan sumber penghidupan bagi sekitar 1.000 pedagang, pusat kuliner, kerajinan, dan ekonomi kreatif,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar I Wayan Gede Sedana Putra, Senin (19/8/2024) kemarin.
Tercatat, sekitar 438 pedagang yang berjualan di pasar pagi mengalami dampak langsung akibat kebakaran. Pasar Seni Ubud sendiri merupakan pusat oleh-oleh dan kerajinan di Ubud, yang menawarkan berbagai macam produk, seperti baju, syal sutra, kain batik khas Bali, patung, dan produk ekonomi kreatif lainnya.
Pasar Seni Ubud terdiri dari dua blok, yakni blok barat dan timur. Blok barat, yang terdiri dari basement untuk parkir dan lantai atas untuk pasar seni, tidak terdampak kebakaran. Namun, blok timur, yang di bagian basement berfungsi sebagai pasar pagi dan lantai atas sebagai pasar seni, mengalami kerusakan parah.
“Kebakaran terjadi di pasar pagi, yang seharusnya beroperasi dari pagi hingga pukul 10.00 Wita. Sayangnya, kebakaran terjadi siang hari,” jelas Gede Sedana Putra.
Saat ini, polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran. Polisi berharap proses penyidikan berjalan cepat agar pasar seni tematik ini dapat segera beroperasi kembali.
Sebagai solusi sementara, pasar pagi akan direlokasi ke basement blok barat yang sebelumnya digunakan sebagai area parkir. Area parkir sendiri akan dipindahkan ke Pura Melati.
“Kami berharap relokasi ini dapat membantu para pedagang untuk kembali berjualan dan memulihkan perekonomian mereka,” ujar Gede Sedana Putra.
Polisi menyebutkan bahwa kebakaran diduga berawal dari sebuah kios yang menjual kain dan baju kaos di bagian basement timur.
“Saksi menyatakan api diperkirakan berasal dari kios di basement timur nomor 3 sekitar pukul 13.00 Wita,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Bali, Komisaris Besar Polisi Jansen Avitus Panjaitan, dalam keterangannya di Denpasar, Minggu.
Untuk memadamkan api, 21 unit mobil pemadam kebakaran dari Kabupaten Gianyar dikerahkan, dibantu oleh TNI dan Polri.
“Kejadian ini sangat memprihatinkan. Untungnya tidak ada korban jiwa,” ujar Jansen.
Kejadian ini menjadi pukulan bagi para pedagang dan juga sektor pariwisata Ubud. Pemerintah setempat dan pihak terkait diharapkan segera menyelesaikan proses relokasi dan penyelidikan kebakaran untuk membantu para pedagang memulihkan usahanya.