Kepala Dinkes Kabupaten Malang Arbani Mukti Wibowo. (Riski Wijaya/MalangTIMES).

JATIMTIMES – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang telah memulai vaksinasi dosis booster sejak Minggu (16/1/2022) lalu. Namun begitu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang Arbani Mukti Wibowo mengatakan, hingga saat ini pihaknya juga masih tetap fokus pada vaksinasi anak di rentang usia 6-11 tahun. 

Sejauh ini, bagi masyarakat Kabupaten Malang yang akan melakukan vaksinasi dosis booster masih akan dilayani menggunakan vaksin jenis Pfizer dan Astrazeneca (AZ). Sebab hal itu menyesuaikan stok vaksin yang ada di Kabupaten Malang. 

“Karena stoknya kan terbatas. Dan kami sudah sampaikan ke (Pemerintah) Provinsi ya, untuk bisa didistribusikan lagi ke Kabupaten Malang. Namun tetap kita habiskan untuk AZ dan Pfizer,” ujar Arbani. 

Baca Juga  Tambah 3 Provinsi di Papua, Indonesia Kini Miliki 37 Provinsi, Ini Profil dan Daftar Ibu Kotanya

Saat ini stok vaksin yang ada di Kabupaten Malang hanya tinggal stok-stok yang sudah didistribusikan di puskesmas. Dan secara umum, di Kantor Dinkes Kabupaten Malang sudah habis. Sehingga menunggu distribusi selanjutnya. 

“Kalau di Dinkes (Kabupaten Malang) sudah kosong. Stok yang ada itu di puskesmas-puskesmas, tapi juga ada puskesmas yang kosong,” imbuh Arbani. 

Arbani menjelaskan, di Kabupaten Malang sendiri telah disiapkan sebanyak 61 fasilitas kesehatan yang dapat melayani vaksinasi. Terdiri dari 22 rumah sakit (RS), baik swasta maupun negeri dan ada sebanyak 38 Puskesmas. 

Kendati pemerintah secara resmi telah memulai vaksinasi dosis booster, Pemkab Malang juga masih terus menggenjot capaian vaksinasi dosis pertama dan kedua. Termasuk target untuk vaksin dosis booster yakni yang berusia di atas 18 tahun. 

Baca Juga  Bina Yayasan Gerontologi Abiyoso, Bupati Blitar Dorong Lansia Ikut Sukseskan Program Pembangunan

“Tidak hanya booster saja. Vaksin dosis pertama, kedua dan booster. Terutama yang berusia 18 tahun ke atas. Termasuk jika lansia jika sudah siap. Jadi 22 RS itu termasuk swasta juga,” pungkas Arbani. 



Riski Wijaya