Pemkot Surabaya Siapkan Program Religi Inklusif untuk Siswa Selama Ramadan 2025

Pemkot Surabaya Siapkan Program Religi Inklusif untuk Siswa Selama Ramadan 2025
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sampaikan Pemkot Surabaya telah menyiapkan rangkaian kegiatan religi yang inklusif bagi seluruh siswa selama bulan Ramadan 1446 H/2025 M (jtn/io)

INDONESIAONLINE – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah menyiapkan rangkaian kegiatan religi yang inklusif bagi seluruh siswa selama bulan Ramadan 1446 H/2025 M. Program ini tidak hanya ditujukan untuk siswa Muslim, tetapi juga dirancang untuk siswa dari berbagai latar belakang agama, dengan fokus penguatan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, menekankan pentingnya program ini untuk mencegah potensi perilaku negatif selama liburan Ramadan. “Dispendik akan menyiapkan kegiatan keagamaan dan kebangsaan untuk semua siswa, guna menguatkan ilmu agama dan menghindari kegiatan negatif selama libur Ramadan nanti,” ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh, merinci kegiatan yang akan dilaksanakan. Untuk siswa Muslim, pembelajaran akan difokuskan di sekolah atau masjid terdekat, meliputi tadarus, salat berjamaah, pelatihan menjadi imam dan khatib, pelatihan moderasi kajian (khusus siswi), ceramah, dan kajian agama.

Kegiatan ini akan berlangsung selama dua pekan pembelajaran di sekolah. Sebelum dan sesudah Ramadan, siswa akan diberikan tugas-tugas pendukung, seperti membuat cerita atau naskah religi dan miniatur sarana ibadah. Pasca-Ramadan, kegiatan akan berfokus pada literasi syiar Hari Raya Idul Fitri, diakhiri dengan apresiasi sekolah.

Sementara itu, siswa non-Muslim akan mengikuti kegiatan keagamaan sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Dispendik saat ini tengah berkoordinasi dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S), dan Kelompok Kerja Guru (KKG) untuk menyusun panduan kegiatan yang akan disebar ke seluruh sekolah. Panduan ini memberikan fleksibilitas kepada sekolah untuk menyesuaikan program dengan budaya dan kebiasaan setempat.

Sebelum pelaksanaan program pra-Ramadan, sosialisasi akan dilakukan kepada orang tua siswa. “Harapannya, selama bulan Ramadan, para siswa dapat memperkuat karakternya melalui kegiatan religi yang digelar sekolah,” tambah Yusuf.

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri (Mendikbudristek, Menag, dan Mendagri), libur Ramadan akan berlangsung dari 27-28 Februari hingga 5 Maret 2025. Siswa akan kembali masuk sekolah pada 6-25 Maret 2025, kemudian libur lagi dari 26-28 Maret hingga 8 April 2025 (mbm/dnv).