INDONESIAONLINE – Para pendaki yang berencana menaklukkan puncak Gunung Rinjani di Pulau Lombok, bersiaplah untuk menunda petualangan Anda. Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) secara resmi mengumumkan penutupan sementara seluruh jalur pendakian mulai 1 Januari hingga 2 April 2025. Keputusan ini tertuang dalam pengumuman nomor PG.1688/BTNGR/TU/KSA/12/2024 dan diumumkan melalui akun Instagram resmi @btn_gn_rinjani.
Penutupan ini bukan tanpa alasan. Kepala BTNGR, Yarman, menjelaskan bahwa penutupan ini ditujukan untuk dua hal penting, yakni pemulihan ekosistem Rinjani yang memerlukan waktu untuk beristirahat dan perlindungan bagi keselamatan para pendaki di tengah potensi cuaca ekstrem yang akan melanda.
“Penutupan ini adalah langkah bijaksana demi keberlangsungan ekosistem dan juga keamanan para pendaki,” ujar Yarman dalam keterangan resminya, Jumat (20/12/2024).
Prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Klas I Mataram mengindikasikan bahwa peralihan musim ini berpotensi memicu bencana hidrometeorologi, seperti hujan lebat, angin kencang, banjir, tanah longsor, dan puting beliung. Kondisi ini sangat membahayakan para pendaki di gunung dengan ketinggian 3.726 mdpl tersebut.
Seluruh enam jalur pendakian yang populer di Gunung Rinjani akan ditutup, antara lain Jalur Senaru dan Torean (Kabupaten Lombok Utara); Jalur Sembalun, Timbanuh, dan Tetebatu (Kabupaten Lombok Timur); serta Jalur Aik Berik (Kabupaten Lombok Tengah). Keputusan ini diambil secara komprehensif untuk memastikan tidak ada pendaki yang terjebak dalam situasi darurat akibat cuaca buruk.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha BTNGR, Teguh Rianto, menekankan bahwa keputusan penutupan ini sepenuhnya didasarkan pada analisis kondisi cuaca.
“Demi keselamatan bersama, kami memutuskan untuk menghentikan sementara aktivitas pendakian. Cuaca ekstrem sering muncul saat peralihan musim, sangat riskan untuk tetap membuka jalur pendakian,” terang Teguh.
Bagi pendaki yang masih ingin menjajal Rinjani sebelum penutupan diberlakukan, BTNGR memberikan kesempatan hingga 31 Desember 2024. Namun, seluruh aktivitas pendakian harus berakhir paling lambat tanggal 3 Januari 2025. Pendaki juga diingatkan untuk selalu waspada, menyiapkan perlengkapan yang memadai, dan terus memantau kondisi cuaca. Jika cuaca berubah buruk, pendaki disarankan untuk segera membatalkan rencana atau turun kembali.
Gunung Rinjani merupakan salah satu destinasi pendakian paling favorit di Indonesia yang dikenal dengan pemandangan alam yang memesona, termasuk Danau Segara Anak di kawah gunung. Penutupan jalur pendakian ini diharapkan dapat memberi kesempatan bagi alam untuk pulih dan menjaga keindahan Rinjani agar dapat dinikmati generasi mendatang. Keputusan ini diharapkan dapat dipahami oleh para pendaki dan menjadikan momen untuk mempersiapkan petualangan mereka selanjutnya di Rinjani (ina/dnv).