Beranda

Pendakian Semeru Ditutup 10 Hari, Ada Apa?

Pendakian Semeru Ditutup 10 Hari, Ada Apa?
Ranu Kumbolo di kawasan Gunung Semeru. (Foto: X @ikhsanmohammad_)

INDONESIAONLINE – Selama 10 hari, jalur pendakian Gunung Semeru melalui Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, akan ditutup sementara pada Agustus 2025. Penutupan ini dilakukan dalam rangka perayaan Hari Raya Karo yang digelar masyarakat Suku Tengger di Ranupani.

Penutupan jalur pendakian ini tertuang dalam pengumuman resmi Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) dengan nomor: PG.11/T.8/TU/HMS.01.08/B/07/2025, menindaklanjuti surat permohonan dari Pemerintah Desa Ranupani tertanggal 10 Juli 2025.

“Sehubungan dengan kegiatan tersebut, kami selaku Pemerintah Desa Ranupani mengajukan permohonan untuk menutup Jalur Pendakian Semeru/Pendaftaran Booking Online dibuka terakhir pada tanggal 16 Agustus 2025 dan dibuka kembali pada 27 Agustus 2025 untuk mendukung dan menyukseskan kegiatan tersebut,” bunyi kutipan surat yang ditandatangani Kepala Desa Ranupani Agus Garlic Ariansyah.

Merespons permohonan tersebut, Kepala BB TNBTS Rudijanta Tjahja Nugraha resmi mengumumkan penutupan sementara jalur pendakian Gunung Semeru. Penutupan dimulai pada Minggu 17 Agustus 2025 dan akan berlangsung hingga Selasa 26 Agustus 2025.

“Memperhatikan surat Kepala Desa Ranupani tanggal 10 Juli 2025, disampaikan bahwa aktivitas pendakian ke Gunung Semeru (Ranu Kumbolo) ditutup secara total mulai Minggu, 17 Agustus 2025 sampai Selasa 26 Agustus 2025,” tertulis dalam pengumuman tersebut.

Pendakian terakhir hanya diperbolehkan hingga Sabtu 16 Agustus 2025. Seluruh pendaki yang masih berada di jalur pendakian diwajibkan untuk turun kembali ke Ranupani paling lambat pada Minggu 17 Agustus 2025 pukul 16.00 WIB.

Setelah penutupan berakhir, jalur pendakian ke Semeru akan kembali dibuka pada Rabu 27 Agustus 2025. Meski demikian, selama Hari Raya Karo berlangsung, pengunjung masih bisa menikmati wisata di kawasan Ranu Regulo. Aktivitas berkemah dan kunjungan di area tersebut tetap diperbolehkan.

Bagi wisatawan dan pendaki yang ingin berkunjung ke kawasan Bromo Tengger Semeru, pembelian tiket tetap dapat dilakukan melalui situs resmi bromotenggersemeru.ksdae.kehutanan.go.id.

Penutupan jalur pendakian ini merupakan bentuk penghormatan terhadap tradisi dan budaya masyarakat Suku Tengger di Lumajang, yang setiap tahun merayakan Hari Raya Karo.

“Mari kita bersama-sama menghormati dan menjaga budaya serta adat Masyarakat Tengger dengan mengikuti aturan adat yang telah ditentukan,” imbau Kepala BB TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha dalam penutup pengumumannya.

Hari Raya Karo sendiri merupakan salah satu hari besar masyarakat Tengger, yang dirayakan sebagai bentuk syukur dan penghormatan kepada leluhur. Biasanya, perayaan berlangsung selama beberapa hari dengan berbagai ritual dan kegiatan budaya di desa-desa sekitar kawasan TNBTS, termasuk Ranupani.

Jadwal Penutupan Jalur Semeru
• Pendakian terakhir: Sabtu, 16 Agustus 2025
• Wajib turun: Minggu, 17 Agustus 2025, maksimal pukul 16.00 WIB
• Penutupan total jalur pendakian: 17–26 Agustus 2025
• Jalur kembali dibuka: Rabu, 27 Agustus 2025

Bagi para pendaki dan wisatawan yang telah merencanakan perjalanan ke Gunung Semeru pada Agustus mendatang diimbau untuk menyesuaikan jadwal kunjungan dan selalu mematuhi ketentuan yang berlaku. (bn/hel)

Exit mobile version