JATIMTIMES – Universitas Islam Malang (Unisma) memberangkatkan Kandidat Sarjana Mengabdi (KSM) Tematik Semester Gasal 2021/2022, Sabtu (5/2/2022). Mengusung tema “Bersama Masyarakat Membangun Kampung Sejahtera”, 818 mahasiswa berasal dari semua fakultas di Unisma akan melaksanakan KSM di Malang Raya dan Pasuruan.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), Dr Nour Athiroh Abdoes Sjakoer SSi MKes, menjelaskan, KSM merupakan mata kuliah wajib yang harus ditempuh mahasiswa sebagai bentuk pengabdian terhadap masyarakat.

Hal ini guna memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa untuk mengidentifikasi potensi wilayah, merencanakan program pengembangan dan berkolaborasi dengan masyarakat untuk menjalankan program yang telah disusun bersama berdasarkan potensi yang ada.

“KSM ini dilakukan secara offline dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Kegiatan KSM dimulai tanggal 5 Februari 2022 sampai 12 Maret 2022,” jelasnya

lebih lanjut dijelaskannya, 818 para peserta KSM Tematik tersebar mulai dari Fakultas Agama Islam sebanyak 437 mahasiswa; Fakultas Ekonomi dan Bisnis 104 mahasiswa; FKIP 100 mahasiswa; Fakultas Teknik 88 mahasiswa; Fakultas Hukum 33 mahasiswa; Fakultas MIPA 13 mahasiswa; Fakultas Pertanian 13 mahasiswa; Fakultas Peternakan 12 mahasiswa; Fakultas Administrasi 11 mahasiswa dan Fakultas Kedokteran 7 mahasiswa. Para mahasiswa akan didampingi oleh 21 Dosen Pendamping Lapangan (DPL). “Adapun lokasi KSM tersebut se Malang Raya dan Pasuruan, ” jelasnya.

Baca Juga  Farmasi UIN Maliki Malang Bikin Produk Halal untuk Pengapuran Tulang

Keluaran dari KSM di antaranya adalah, dapat menyentuh masyarakat kesejahteraan masyarakat, peningkatan daya saing dan penerapan iptek, perbaikan tata nilai masyarakat pada berbagai sisi, ketenteraman pendidikan dan Kesehatan, peningkatan kedisiplinan mahasiswa.

Capain yang diperoleh, laporan pengabdian yang akan dikemas dalam book chapter, artikel pengabdian yang akan dipublikasikan pada jurnal pengabdian dan prosiding pengabdian melalui Kopemas tahun 2022 dan melalui beberapa media lainnya.

Rektor Unisma, Prof Dr Maskuri MSi, menambahkan, KSM-T dilaksanakan secara luring. Karena itu, pihaknya telah mengimbau peserta agar tetap berhati-hati, dan jangan abai terhadap protokol kesehatan.

2

“Kalau di antaranya ada yang kurang nyaman fisiknya, segera minum obat. Obat yang direkomendasikan bisa dishare.  Beri mereka guidance. Harus juga edukasi masyarakat tentang covid,”paparnya.

Lebih lanjut dijelaskan, KSM Tematik banyak hal yang menjadi perhatian. Karena itu, kehadiran para mahasiswa diharapkan bisa menjadi solusi dan bukan malah menciptakan sebuah masalah. Para peserta KSM harus bisa memberikan solusi di tengah-tengah berbagai macam problem yang ada di masyarakat.

“Jangan memposisikan sebagai pekerja. KSM bukan pindah tempat untuk jadi kuli, tapi membawa pemikiran-pemikiran yang inspiratif, kreatif, konstruktif dan produktif. Mengubah mindset masyarakat.  Jangan menjanjikan sesuatu. Edukasi masyarakat,” kata pria yang juga Wakil Ketua Forum Rektor Indonesia  ini.

Selain itu, Maskuri juga menyampaikan kepada para peserta KSM, jika etika pergaulan di masyarakat sangatlah penting. Karenanya, pihaknya berharap agar menjalin komunikasi dengan baik. Kunci sukses dalam hal ini adalah komunikasi.

Baca Juga  Mahasiswa UIN Malang Kenalkan Salam, Media Pembelajaran Inovatif untuk Matematika 

“Berada ditengah lingkup masyarakat yang mempunyai latarbelakang berbeda-beda, di sinilah akan diuji, mampukah mengorganisir, mengakomodasi pemikiran dan toleransi. Jaga harmoni, jangan justru ciptakan konflik. Bawa energi positif,” ungkapnya.

3

Bupati Malang HM Sanusi, mengapresiasi kegiatan KSM Tematik Unisma. Menurutnya, KSM Tematik ini merupakan sumbangan yang luar biasa bagi masyarakat Kabupaten Malang. Ini juga merupakan kegiatan atau terobosan strategis dalam mengembangkan potensi daerah dan juga mendukung kebijakan pemerintah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

“Saya berharap ilmu yang didapat di kampus dapat dipraktekkan sesuai dengan potensi desa. Dengan melaksanakan KSM di pedesaan bisa memberikan manfaat,  bisa memiliki skil 4C (Creativ, Collaboration, Communication, Critical Thinking),” tuturnya.

Sebagai calon-calon pemimpin bangsa kedepan, ditegaskan Sanusi agar para mahasiswa bisa memanfaatkan KSM Tematik ini dengan sebaik-baiknya untuk menggali segala potensi yang dimiliki. Hal ini tentunya juga membantu untuk  membentuk pola pikir para mahasiswa, sebagai bekal melangkah dimasa yang akan datang.

“Semua sekarang sebagai pemuda, tapi kedepan adalah calon-calon pemimpin. Mulai perubahan dari diri sendiri.  Semua bisa jadi pemimpin tinggal bagaimana kemauan kita,” pungkasnya.



Anggara Sudiongko