INDONESIAONLINE – Tim penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Malang (FK UM), yang dipimpin Dr dr Rias Gesang MKes, saat ini tengah melakukan pengembangan lanjutan dari penelitian mereka sebelumnya tentang manfaat mawar dan probiotik.
Penelitian dengan hibah pendanaan internal UM ini bertujuan menemukan sinergi antara mawar (Rosa Damascene Mill) dan probiotik melalui proses mikroenkapsulasi. “Kami berharap mikroenkapsulasi ini dapat meningkatkan bioavailabilitas senyawa aktif yang ada di dalam mawar dan probiotik sehingga dapat bermanfaat lebih optimal bagi kesehatan,” ungkap Dr Rias.
Proses ini dilakukan bekerja sama dengan Dr Tanapom Hengpratom dari Prince of Songkla University, Thailand, yang berperan penting dalam memberikan masukan teknis terkait proses mikroenkapsulasi.
Pengembangan ini berfokus pada formulasi MERP, singkatan dari mawar dan probiotik, yang menggabungkan kekuatan alami dari kedua bahan tersebut. Dr Rias menjelaskan bahwa penelitian ini merupakan kelanjutan dari studi in vivo sebelumnya yang menunjukkan potensi besar dari mawar dan probiotik sebagai penguat sistem imun.
“Kami melihat potensi luar biasa dari kombinasi mawar yang kaya antosianin dan probiotik yang dapat berperan sebagai imunomodulator,” tambahnya.
Dengan sinergi antara senyawa dalam mawar dan mikroorganisme probiotik, diharapkan MERP dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh serta memberikan manfaat kesehatan lainnya.
Tahapan penelitian saat ini sedang memasuki fase pengujian intensif. MERP telah melalui beberapa uji, termasuk uji viabilitas untuk menentukan daya tahan probiotik dalam formulasi, uji enzim untuk menilai aktivitas biokimia, serta uji vitro dan uji in vivo untuk melihat reaksi biologis pada tingkat sel maupun organisme hidup. Pengujian menyeluruh ini dilakukan untuk menjamin kualitas dan keamanan formulasi sebelum dilanjutkan ke tahap pengembangan lebih lanjut.
Lebih dari sekadar imunomodulator, MERP juga berpotensi memberikan berbagai manfaat kesehatan lainnya. Penelitian menunjukkan bahwa antosianin yang terkandung dalam mawar memiliki sifat antioksidan yang kuat, yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan mencegah glikasi -sebuah proses yang berkontribusi pada penuaan dan berbagai penyakit kronis seperti diabetes. Penelitian ini masih berada pada tahap eksplorasi lebih lanjut untuk menggali manfaat lain yang mungkin dapat ditemukan.
Dr Rias menambahkan, “Kami akan terus bekerja keras dalam penelitian ini agar manfaatnya dapat dirasakan segera.”
Melalui kolaborasi lintas negara dan penelitian mendalam, Fakultas Kedokteran UM berharap dapat memberikan kontribusi signifikan bagi dunia medis di masa depan. Penelitian ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, namun juga mendukung pencapaian sustainable development goals (SDGs) poin 3 tentang kesehatan yang baik dan kesejahteraan. Penelitian ini juga mendukung program pembelajaran prodi kedokteran sendiri pada Blok Elektif Pengembangan Fitofarmaka. (rd/hel)