INDONESIAONLINE – Adanya penolakan renovasi Stadion Kanjuruhan dari pihak keluarga korban tragedi maut Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu, sepertinya tak menghalangi pembangunan.

Hal ini diperkuat dengan pernyataan Bupati Malang Sanusi bahwa renovasi Stadion Kanjuruhan yang rencananya akan dimulai Agustus 2023 tetap dilakukan.

“Iya (Stadion Kanjuruhan tetap) direnovasi,” ungkap Sanusi. 

Dirinya juga menyampaikan terkait adanya penolakan renovasi, informasi yang diterimanya lebih banyak tidak menolak renovasi Stadion Kanjuruhan.

“Sementara ini kok keluarga korban sudah kita komunikasikan, mayoritas nggak seperti itu (menolak renovasi Stadion Kanjuruhan),” ujar Sanusi.

Sanusi juga menyebut bahwa renovasi Stadion Kanjuruhan adalah program pemerintah, programnya Kabupaten Malang.

“Dan Kabupaten Malang harus terus membangun,” tegas Sanusi yang juga menyebut bahwa program tersebut banyak didukung oleh berbagai pihak dan elemen masyarakat.

Baca Juga  Batik Motif Garudeya Jadi Batik Khas Kabupaten Malang

Dukungan tersebut dijelaskan Sanusi datang dari Kabupaten Malang. Termasuk dari seluruh kepala desa dan lurah sebanyak 390 orang.

“Mendukung semua, serta tokoh-tokoh masyarakat juga mendukung,” imbuh Sanusi.

Meskipun akan dilakukan renovasi, nantinya terdapat satu sudut di Stadion Kanjuruhan yang rencananya akan dipertahankan keasliannya. Yakni di gate atau pintu 13 Stadion Kanjuruhan.

“Cuma nanti menurut Pak Sekda di gate 13 tidak direnov tapi diamankan atau dilestarikan sesuai dengan aslinya. Jadi nanti pintu itu ditutup dan dikasih monumen kaca sehingga kenangan itu masih tetap ada,” tutur Sanusi.

Sebagai informasi, Stadion Kanjuruhan direncanakan akan segera dilakukan renovasi usai terjadinya peristiwa Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 yang menekan 135 korban meninggal dunia.

Baca Juga  Ada Penyesuaian, Ini Besaran Biaya Haji 2024

Pada Agustus 2023, rencananya akan dimulai proses renovasi Stadion Kanjuruhan. Setidaknya untuk renovasi Stadion Kanjuruhan, pemerintah telah menyiapkan anggaran dari APBN sebesar Rp 390 miliar.

Anggaran sebesar itu akan digunakan untuk melakukan rehab total Stadion Kanjuruhan sesuai dengan tujuh rekomendasi hasil audit Tim Evaluasi Teknis Keandalan Stadion Kanjuruhan (to/dnv).