INDONESIAONLINE – Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Malang), menggelar seminar nasional bertema “Empowering Academic Libraries For Sustainable Development Goals”. Seminar tersebut menghadirkan narasumber yang begitu inspiratif, berkompeten serta ahli di bidangnya, yakni Dr Nor Edzan binti Che Nazir(IFLA Asia-Oceania), Dr Labibah Zain (APPTIS Chairwomen) dan Ketua perpustakaan UIN Maliki Malang, Dr Mufid M Hum.
Dalam seminar yang digelar di Ruang Baca Perpustakaan UIN Malang, Gedung KH. Abdurrahman Wahid, Selasa (1/11/2022) itu, dibahas peran penting dan strategis perpustakaan saat ini, hendaknya dioptimalkan melalui berbagai program yang dapat berkontribusi dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs).
Wakil Rektor UIN Malang Bidang Akademik, Prof Umi Sumbullah MAg menekankan, bahwa perpustakaan memiliki peran strategis sebagai jantung perguruan tinggi, jantung pengetahuan dan jantung kebudayaan. Sebab, perpustakaan mampu membuka akses informasi kepada masyarakat demi mewujudkan masyarakat yang cerdas dan sejahtera.
Peran strategis inilah, lanjut Prof Umi sapaan akrabnya, yang harus dapat dioptimalkan perpustakaan agar bisa berdaya, bermanfaat dan berkontribusi dalam mencapai SDGs.
Lebih lanjut dijelaskannnya, bahwa pemberdayaan perpustakaan perguruan tinggi untuk mendukung SDGs dapat dilakukan dengan mengintegrasikan rencana program, layanan dan sumberdaya terintegrasi dengan indikator SDGs.
Misalnya dalam program literasi informasi untuk mendukung pembelajaran sepanjang hayat, juga koleksi dan layanan perpustakaan berkontribusi pada penelitian dan inovasi ilmiah, perpustakaan menyediakan ruang yang aman dan inklusif, transformasi perpustakaan berbasis Inklusi Sosial.
Adanya transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, telah menjadi agenda pembangunan nasional di bidang perpustakaan, dengan tujuan meningkatkan literasi informasi berbasis Teknologi Informasi Komunikasi. Hal ini tentunya akan mendukung dan meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, memperkuat peran dan fungsi perpustakaan.
“Sehingga, tidak hanya sekedar tempat penyimpanan dan peminjaman buku, tetapi sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat serta pemberdayaan masyarakat,” paparnya.
Profesor yang juga seorang aktivis gender dan dialog lintas agama ini menambahkan, jika perpustakaan dapat memberikan fasilitas pada masyarakat dalam mengembangkan potensinya. Tentu, dengan melihat keragaman budaya, kemauan menerima perubahan, menawarkan kesempatan berusaha, melindungi serta memperjuangkan budaya dan Hak Asasi Manusia.
“Semoga berkah dan bermanfaat untuk meningkatkan kuaitas, kecerdasan dan kemaslahatan hidup umat manusia,” pungkasnya.