Demo warga Matanaer saat memaksa masuk kantor Bupati Sumenep (Foto: Syaiful/JatimTIMES)

INDONESIAONLINE – Kekesalan warga Desa Matanaer, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, rupanya tak bisa dibendung pada aksi unjuk rasa ketiga yang digelar di depan kantor Bupati, Senin (17/01/2022).

Warga memaksa masuk dengan cara merobohkan pagar pintu masuk sebelah barat kantor Bupati Sumenep. Mereka berhasil menerobos meski dijaga ketat aparat kepolisian.

Hal ini dilatarbelakangi karena massa aksi merasa geram lantaran sampai unjuk rasa ketiga digelar, Pemerintah Kabupaten Sumenep belum memberikan respons apa-apa perihal polemik Pilkades Desa Matanaer. “Kesabaran masyarakat desa Matanaer sudah tidak ada, karena tidak mendapat kepastian yang jelas dari Bupati Sumenep. Untuk itu, jangan salahkan kami jika kami memaksa menerobos masuk kantor Bupati,” ucap Waitir, orator aksi.

Baca Juga  Masih Jadi Polemik: Kios Ilegal di Aset PT KAI dan Terhentinya Pelebaran Jalan Pemkab Malang

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, jika bupati tetap kukuh pada pendiriannya dan tak melakukan apa-apa, maka aksi unjuk rasa tidak akan digelar setiap minggu lagi. Ia mengancam akan gelar aksi setiap hari. “Kami janji akan mengadakan demo tiap hari kalau sampai bupati tidak segera melantik Kades Matanaer,” tegasnya.

Pantauan di lapangan, tampak sejumlah poster-poster bernada kecewa terhadap Pemkab Sumenep dibentangkan massa aksi sebagai bentuk kecaman terhadap pemerintah.

Bahkan dalam aksi tersebut, orator aksi menyebutkan bahwa janji politik hingga visi misi Bupati dan Wakil Bupati Sumenep tak sesuai dengan tagline Bismillah Melayani. “Hari ini, kita katakan bahwa janji politik Bupati Sumenep bukan lagi bismillah melayani, tapi bismillah mengingkari,” pungkasnya.

Baca Juga  Jokowi, Puan dan Wamenkumham RI Hadir dalam Aksi Simbolik Amarah Brawijaya yang Tolak RKUHP



Syaiful Ramadhani