JATIMTIMESGunung Semeru keluarkan Awan Panas Guguran (APG) pada hari Sabtu (4/12/2021) yang puncaknya terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Saat ini Gunung Semeru berada dalam status waspada di Level 2. 

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Andiani menyampaikan erupsi Gunung Semeru berupa APG dimulai sekitar pukul 13.30 WIB. 

Baca Juga : Erupsi Gunung Semeru, Lumajang Banjir Lahar Dingin, Kabupaten Malang Hujan Abu 

 

“Diawali dengan laharan, tercatat di seismogram amplitudo maksimum 25 mm durasi masih berlangsung,” ungkap Andiani kepada JatimTIMES.com, Sabtu (4/12/2021). 

Lanjutnya, pada awal kejadian erupsi, visual dari Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) sudah tertutup kabut. “Tidak ada (letusan), awan panas guguran mengarah ke Besuk (Curah) Kobokan, jarak luncuran 11 kilometer dari puncak,” ujar Andiani. 

Baca Juga  Soal Izin Perumahaan Green Village, DPKPCK Kabupaten Malang: Fokus Masalah Sosial Dulu

Mengenai status Gunung Semeru, Andiani menyampaikan bahwa status Gunung Semeru sudah berada di Level 2 atau waspada sejak tanggal 12 Mei 2012.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Wawan Hadi menyebutkan, APG sudah mencapai Curah Kobokan. 

“Semua potensi kita kerahkan untuk pendalaman dan untuk memberikan bantuan sementara kepada warga,” terang Wawan. 

Berdasarkan data yang diterima BPBD Kabupaten Lumajang, puncak erupsi dan APG yang membumbung tinggi terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Untuk perkembangan selanjutnya, jika membahayakan jajaran BPBD Kabupaten Lumajang segera membuka posko darurat. 

“Kondisi sekarang gelap, lampu padam dan hujan,” kata Wawan. 

Baca Juga : Deretan Wisata Kabupaten Malang yang Kental Cerita Mistisnya, Cek di Sini! 

Baca Juga  Rumah Janda di Tuban Porak Poranda Tersambar Petir

 

Dalam pantauan BPBD Kabupaten Lumajang, asap yang membumbung tinggi disebabkan dari APG yang sudah sampai di Curah Kobokan dan bercampur dengan air hujan. “Kan panas, kena hujan, muncul asap, pertemuan awan panas dengan air hujan,” tutur Wawan. 

Lebih lanjut, terdapat dua dusun di Kabupaten Lumajang yang terdampak parah hingga mengalami gelap gulita. Yakni Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang dan kawasan Curah Kobokan yang berada di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. 

“Untuk sementara warga kita ungsikan terlebih dahulu, untuk menjaga segala kemungkinan. Yang ada di Kajar Kuning dan Curah Kobokan kita ungsikan dulu, itu masuk Pronojiwo dan Candipuro,” pungkas Wawan. 



Tubagus Achmad