JATIMTIMES – Dalam rangka memperingati Haul Gus Dur ke-12 dan tasyakuran Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) yang berjalan aman dan damai, Rumah Sedekah NU menggelar haul dan manaqib Gus Dur dalam pagelaran wayang kebangsaan. 

Selain itu, dalam agenda tersebut juga diisi dengan serangkaian kegiatan yakni peresmian Pondok Pesantren Mambauk Ulum dan tasyakuran lagu Mars Syubbanul Wathon telah tercatat resmi di Kementerian Hukum dan HAM sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). 

Pendiri Rumah Sedekah NU KH Noor Shodiq Askandar mengatakan, serangkaian kegiatan tersebut akan berlangsung Selasa (18/1/2022) di Ponpes Mambaul Ulum yang berlokasi di Perumahan Royal Orchid Blok E 19, Jetak Asri, Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. 

“Jadi agendanya jam 9 pagi itu ada khotmil Qur’an, kemudian jam 1 siang ada santunan anak yatim dan dhuafa. Baru malam itu virtual penampilan wayang yang live di tiga channel,” ungkap kiai yang akrab disapa Gus Shodiq kepada JatimTIMES.com, Senin (17/1/2022). 

Nantinya untuk pagelaran wayang akan dipandu oleh dalang Ki Ardhi Poerbo Antono dan ditayangkan dalam tiga channel berbeda secara virtual. Yakni live YouTube streaming Rumah Sedekah NU, live di TV9 dan live streaming di facebook dalang Ki Ardhi Poerbo Antono. 

Baca Juga  Resahkan Masyarakat, Polres Blitar Kota Bubarkan Aksi Balap Liar di Sejumlah Titik

Jadi yang dapat menyaksikan pagelaran wayang secara langsung di acara haul dan manaqib Gus Dur di Ponpes Mambaul Ulum Malang hanya tamu undangan dengan kapasitas paling banyak 50 orang. Hal itu sebagai komitmen penyelenggara dalam menerapkan protokol kesehatan secara ketat. 

“Yang datang dari tokoh itu KH Marzuki Mustamar, kemudian KH Munir kalisongo, KH Muflih Al-Rifai yang dalam konfirmasi itu KH Arifin Rais Syuriah PCNU Kabupaten Malang, terus ada beberapa teman dari pengasuh pondok pesantren,” terang Gus Shodiq. 

Tujuan digelarnya haul dan manaqib Gus Dur ke-12 kali ini memang dibuat secara lengkap oleh pihak Rumah Sedekah NU. Gus Shodiq mengatakan, bahwa pihaknya membuat serangkaian kegiatan besok untuk mendoakan dan menyerap apa saja yang sudah ditanamkan kepada warga Nahdliyyin. 

“Kalau khataman Al Qu’an berarti kirim doa kepada Gus Dur dan beberapa tokoh, santunan anak yatim itu Gus Dur kan terkenal orang yang sangat peduli dengan kemanusiaan. kalau wayang itu bagian dari Islam Nusantara yang selalu di dengungkan oleh Gus Dur,” jelas Gus Shodiq. 

Baca Juga  Akun Viral yang Sepelekan Covid-19 Minta Maaf, debelum ke Malang Sempat ke Jakarta dan Yogyakarta

Menurutnya, seseorang berjuang tidak harus selalu mengacu kepada dalil terlebih dahulu, tetapi juga bisa melalui seni budaya dalam penyampaian dakwah. “Itu menjadi bagian yang lengkap dari proses perjuangan Islam di Indonesia. Salasatunya adalah yang dikembangkan oleh Gus Dur,” kata Gus Shodiq. 

Dalam menyukseskan acara haul dan manaqib Gus Dur kali ini, Rumah Sedekah NU juga berkolaborasi dan didukung oleh JatimTIMES.com, Bank Jatim Syariah, Segi Sambel Kasemo, Ayam Goreng Nelongso, Mie Kober, Ocean Garden, NK Cafe, Prima Land, Meteor Cell dan beberapa pengusaha lainnya. 

“Jadi kegiatan ini mengingat perjuangan Gus Dur yang tidak lelah dalam urusan tolerasi, kemanusiaan, islam yang ramah begitu. Kita berharap dengan kegiatan ini, menjadi momentum masyarakat NU untuk meniru yang baik dari apa yang ditinggalkan oleh Gus Dur itu dan fokus juga kepada kepengurusan,” pungkas Gus Shodiq. 



Tubagus Achmad