Kondisi RT 2 RW 10 Desa Banjararum yang dijaga ketat.(Foto: Riski Wijaya/MalangTIMES).

JATIMTIMESPasien positif Covid-19 varian Omicron asal Desa Banjararum, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang diketahui sedang hamil. Dan saat ini yang bersangkutan sudah dibawa ke Rusunawa Kepanjen untuk menjalani isolasi. 

Ia dibawa ke Rusunawa Kepanjen bersama dua orang anggota keluarganya. Yakni satu anaknya dan ibunya. Sementara anggota keluarga lainnya sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumahnya. 

Baca Juga : Jadwalkan Rapim, UIN Malang Siapkan Strategi Pengembangan Kampus 2022 

 

“Hanya satu orang yang positif. Yang dua ini hubungan erat langsung. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan kami bawa ke Rusunawa (Kepanjen). Yang terpapar Covid-19 (varian Omicron) satu orang ini sedang mengandung,” ujar Sekretaris Desa (Sekdes) Banjararum, Sutrisno, Sabtu (15/1/2022). 

Baca Juga  Siswa Loncat dari Lantai 3 Sekolah, Motif Belum Diketahui

Sutrisno tidak dapat menjelaskan secara detil bagaimana kronologis warganya terpapar Omicron. Hanya saja, dari informasi dan laporan yang ia terima yang bersangkutan bersama suaminya sehari-hari juga tinggal di Kota Malang. 

“Kalau suaminya masih warga Kota (Malang). Dan sebenarnya si pasien ini aktivitas sehari-harinya berdomisili di Kota Malang. Cuma masih penduduk warga Banjararum. Mungkin setelah dari rumah sakit, karena orang tuanya di Banjararum, lebih mempermudah perawatan jadi dibawa ke rumah orang tuanya. KTP nya masih Banjararum,” terang Sutrisno.

Saat ini sejumlah anggota keluarga lain si pasien sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumahnya. Meskipun sudah dipastikan bahwa mereka telah negatif Covid-19.

Baca Juga  Duka PMI Asal Banyuwangi di Singapura, Baru Sebulan Kerja Tangannya Sakit, Tak Bisa Pulang ke Indonesia

Baca Juga : 1 Warga Positif Omicron, Satu RT di Banjararum Ditutup 

 

“Di rumah tinggal ada bapak (pasien) dan adik-adiknya. Sedang isolasi mandiri. Cuma hasilnya negatif. Minimal satu minggu lah kita lihat ke depan,” imbuh Sutrisno.

Saat ini setidaknya ada 3 shift yang bertugas untuk melakukan pendataan di lokasi tersebut. Terutama untuk melakukan pendataan bagi warga yang masuk atau hendak keluar. Dan setiap shift, setidaknya ada 5 orang yang berjaga. 



Riski Wijaya