INDONESIAONLINE – Sebanyak 273 Prajurit Remaja Korps Marinir dilakukan pembaretan. Rinciannya, dari jumlah tersebut, sebanyak 25 Perwira Remaja AAL Angkatan LXVII dan 248 Tamtama Remaja Angkatan XLI/I. Pembaretan langsung dipimpin oleh Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto di Desa Tulungrejo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang Jawa Timur.

Sebelum resmi menyandang baret ungu, para prajurit Korps Marinir ini telah lulus dalam serangkaian tahapan pendidikan, selama 12 bulan di Puslatdisarmil. Selain itu juga Kodikmar selama 90 hari latihan.

Yang meliputi tahap komando, tahap laut, tahap hutan,  gerilya lawan gerilya dan lintas medan sejauh 300 KM yang dikenal dengan Limed Banyuwangi-Surabaya. Serta kursus pemantapan selama satu bulan di Komando Latih Korps Marinir melengkapi bekal ilmu sebagai pasukan pendarat Korps Marinir.

Baca Juga  Kondisi Terkini Erupsi Marapi: 1 Pendaki Meninggal, 28 Segera Dievakuasi

Mayjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto mengatakan, pembaretan tersebut bukanlah sekedar acara seremonial saja. Namun sebagai salah satu implementasi pembinaan tradisi kultural dengan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur  dalam bentuk pembinaan karakter, penanaman rasa kebanggaan, kehormatan diri dan kencintaan Korps Marinir. 

“Merupakan salah satu pembuktian bahwa Angkatan Laut sangat serius dalam membangun kekuatan Matra Laut menjadi lebih professional, modern dan tangguh selaras dengan tujuan dan penekanan KSAL (Kepala Staf Angkatan Laut) Laksamana TNI Angkatan Laut Yudo Margono,” ujarnya. 

Ia menegaskan, pemakaian baret ungu Korps Marinir tidak hanya sebagai simbol identitas diri, namun mengamanahkan tuntutan untuk selalu menjaga kehormatan dan kebanggaan Korps dalam tugas dan pengabdian sebagai garda terdepan bangsa. Terutama dalam menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah dan melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.

Baca Juga  Perang Sarung Digagalkan Warga, Sajam dan Besi Pemukul Diamankan

Selain itu, ia menyampaikan konsekuensi menjadi seorang prajurit Korps Marinir menuntut tanggung jawab untuk berperilaku dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai luhur tuntunan prajurit Korps Marinir sebagai landasan moral dalam setiap penugasan oleh karena itu, jaga dan pelihara kemampuan dan keterampilan sebagai prajurit-prajurit petarung yang profesional, religius, humanis dan handal disegala medan operasi, memiliki karakter, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur kebenaran dan kejujuran, serta rela untuk berkorban demi kepentingan bangsa dan negara. 

“Dari pantai mereka menyerbu dituntut untuk bertempur dan nyawa sebagai taruhannya, jangan cengeng serta menjadi prajurit militan dan profesional,” pungkasnya.

Turut hadir pada acara pembaretan  Danpasmar  2, Dankodikmar, Kadepmar AAL, Dankolatmar, Danlanmar Surabaya, Dankolak serta Dansatlak jajaran Pasmar 2.