JATIMTIMES – Pengurus Pusat Pemuda Hidayatullah menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2021 yang dihadiri oleh 110 perwakilan dari 30 pengurus wilayah di seluruh Indonesia, dari Aceh sampai Papua. 

Rakernas 2021 kali ini mengambil tema “Membumikan Diskursus Peradaban Islam Menuju Gerakan Pemuda Hidayatullah yang Progresif Beradab” dan digelar di Auditorium Ar-Rohmah Putri II Pesantren Hidayatullah Malang sejak 17-19 Desember 2021. 

Dalam Rakernas 2021 ini turut hadir Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah KH Nashirul Haq Marling, Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Hidayatullah Imam Nawawi dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno, serta para tamu undangan lainnya. 

Menparekraf RI Sandiaga Salahuddin Uno yang hadir secara virtual memberikan pesan singkat kepada 110 peserta Rakernas 2021 ini terkait peran serta dari para kader Pemuda Hidayatullah agar terus membuat suatu inovasi di tengah pandemi Covid-19. 

“Saat ini kita dapat menciptakan peluang-peluang baru dan pandemi ini jangan sampai menghalangi kita untuk terus berinovasi,” ujar Sandiaga melalui tayangan singkat di hadapan ratusan peserta, Sabtu (18/12/2021). 

Sandiaga juga mengimbau agar inovasi-inovasi yang diwujudkan dapat dimanfaatkan oleh para kader Pemuda Hidayatullah untuk berperan aktif di dalam lingkup masyarakat. Selain itu pihaknya mendoakan agar pelaksanaan Rakernas 2021 Pemuda Hidayatullah dapat berjalan dengan lancar dan sukses. 

Ketua Umum DPP Hidayatullah KH Nashirul Haq Marling.

Sementara itu, Ketua Umum DPP Hidayatullah KH Nashirul Haq Marling menyampaikan, terdapat dua tugas utama para kader hidayatullah. Yakni dalam hal tarbiyah atau pendidikan dan rekrutmen atau kaderisasi. 

“Tarbiyah yang kita maksudkan adalah bagaimana terus meningkatkan kualitas pemuda agar bisa mengemban amanah untuk menjadi dai melakukan rekrutmen dan pembinaan moral,” ujar Nashirul Haq. 

Baca Juga  Empat Hari di Tahun 2022 Tidak Ada Kasus Positif Covid-19, Pemkot Batu Ingatkan Pandemi Belum Berakhir

Itulah sebabnya, Pemuda Hidayatullah dan Muslimat Hidayatullah dinamakan sebagai organisasi pendukung. Hal itu bertujuan agar semua gerakan dan program-program dari Pemuda Hidayatullah dapat mendukung sepenuhnya gerakan dari Hidayatullah.

“Maka kalau mau menilai apakah Pemuda Hidayatullah progresif atau tidak, (dapat terlihat) apakah terjadi peningkatan kualitas kader dari sisi keilmuan, keimanan dan dari sisi amal soleh,” terang Nashirul Haq. 

Selain itu, juga sejauh mana para Pemuda Hidayatullah dapat melakukan rekrutmen untuk kaderisasi di kalangan remaja, pelajar hingga mahasiswa. Jika gerakan dilakukan secara masif, terstruktur dan sistematis, maka itulah Pemuda Hidayatullah yang progresif. 

“Kita harapkan, setelah rakernas ini gerakan kaderisasi dan rekrutmen terus meningkat mengalami kemajuan sehingga pemuda hidayatullah progresif,” tutur Nashirul Haq. 

Di sela-sela pembukaan Rakernas Pemuda Hidayatullah 2021 juga digelar pemberian penghargaan terhadap enam Pengurus Wilayah Pemuda Hidayatullah terbaik dari beberapa kategori. 

Penghargaan kepada enam PW Pemuda Hidayatullah.

Diantaranya, PW Pemuda Hidayatullah Kepulauan Riau terunggul dalam kategori manajemen dan pengelolaan administrasi terbaik; PW Pemuda Hidayatullah Jawa Timur terekspansif dalam kategori leadership training center; PW Pemuda Hidayatullah Kalimantan Timur terstandar dalam kategori lembaga pendidikan Al-Qur’an; PW Pemuda Hidayatullah Bali terprogresif dalam kategori Pengurus Wilayah perintisan; PW Pemuda Hidayatullah DKI Jakarta terinovatif dalam kategori program dakwah dan pewadahan; PW Pemuda Hidayatullah Papua Barat terunggul dalam kategori gerakan filantropi keummatan; PW Pemuda Hidayatullah Aceh tersolid dalam kategori Pengurus Wilayah baru. 

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Hidayatullah Imam Nawawi menjelaskan, dalam Rakernas 2021 ini terdapat tiga program utama dalam rangka mencerdaskan generasi bangsa. 

Baca Juga  Letkol Inf Ahmad Saleh Jabat Dandim Gresik

“Pertama adalah Program Leadership Training Center (LTC) kita ingin generasi muda Indonesia itu memiliki karakter kepemimpinan. Sehingga mereka nanti bisa membawa bangsa ini menjadi bangsa yang unggul,” jelas Imam. 

Kemudian yang kedua, yakni program pendidikan Al-Qur’an dalam rangka menjadikan anak-anak muda hari ini tidak terlalu akrab atau berlebihan didalam menggunakan media sosial. 

“Tetapi di dalam produktivitas-produktivitas nyata yang diperlukan di kehidupan mereka, yaitu Al-Qur’an. Belajar membaca Al-Qur’an dan memahami Al-Qur’an,” terang Imam. 

Hal itu dilakukan, karena Al-Qur’an merupakan firman Allah Subhanahuwata’ala dan semua yang ada didalamnya harus diresapi serta direnungi. Proses itu akan membentuk kecerdasan intelektual, emosional, spiritual dan sosial. 

“Salah satu pendorongnya adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang mendorong kita untuk saling tolong menolong didalam kebaikan dan ketakwaan,” tutur Imam. 

Kemudian, program ketiga yakni Sako Tulis. Program Sako Tulis sendiri merupakan kepanjangan dari Satu Kota, Satu Kabupaten, Satu Penulis. Program ini merupakan upaya dari Pemuda Hidayatullah dalam ikut serta mengangkat minat literasi anak bangsa. 

Pihaknya pun berharap, dengan adanya Program Sako Tulis ini, anak-anak muda Indonesia dapat semakin cerdas secara literasi. Sehingga terdapat tindakan proporsional dalam menyikapi perkembangan teknologi. 

“Tentu saja itu dijadikan sarana dan media untuk menjadi pemuda atau anak-anak bangsa yang progresif dan beradab. Beradab itu seperti sila kedua pancasila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,” pungkas Imam. 



Tubagus Achmad