INDONESIAONLINE – Ribuan warga Nahdlatul Ulama (NU) menghadiri istighotsah yang bertajuk Madura Bersholawat di Kompleks Bawang Mas Group Kadur, Pamekasan, Madura, Jawa Timur.

Acara yang diinisiasi oleh Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau Madura (P4TM) dan Ikatan Santri Alumni Salafiyah Syafi’iyah (IKSASS) Sukorejo itu dihadiri langsung oleh pengasuh Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo Jawa Timur KHR  Ach. Azaim Ibrahimy.

Kegiatan itu dalam rangka tapak tilas perjuangan KHR As’ad Syamsul Arifin  dan menyongsong satu abad Nahdlatul Ulama serta untuk mendoakan para petani tembakau di Madura.

Dalam kesempatan itu, KHR Azaim Ibrahimy menyampaikan bahwa tapak tilas ini merupakan perwujudan dalam mengingat ketauladanan tokoh agama, tokoh NU, dalam melawan penjajah agar Indonesia bisa merdeka.

Baca Juga  Arya Wedakarna Diberhentikan dari Anggota DPD RI Buntut Singgung SARA

Selain itu, tapak tilas ini untuk memberikan pelajaran kepada para santri dan generasi muda agar mengetahui sejarah dan perjuangan KHR As’ad Syamsul Arifin sebagai wasilah pendiri NU.

“Sehingga para santri dan generasi muda mengetahui sejarah seeta  memiliki spirit berjuang demi bangsa dan demi agama,” ucapnya.

Menurut KHR Azaim, saat di Jawa, KHR As’ad bersama pelopor perjuangan yang dibentuknya gigih beperang melawan Belanda. Karena kegigihannya, Kiai As’ad menjadi target Belanda untuk dipenjarakan.

“Kiai As’ad gigih sekali dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Maka, patut kita meneladaninya ketika menjelang HUT RI tahun ini,” terang Azaim.

Azaim menambahkan, semangat napak tilas ini bukan sekadar semangat jalan kaki, melainkan sebagai perwujudan dalam meneladani perjuangan KHR As’ad Syamsul Arifin di tanah Madura. Tujuannya, para santri dan generasi muda mengetahui sejarah bisa memiliki spirit berjuang demi bangsa dan agama.

Baca Juga  Amankan Penutupan Porprov, Polri dan TNI Turunkan Lebih dari 700 Personil