Tim dari Dinas Kesehatan Kota Malang yang melakukan swab terhadap guru dan staf MIN 1 Malang. (Anggara Sudiongko/MalangTIMES)

JATIMTIMES – Salah satu siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Malang positif covid-19. Hal ini membuat MIN 1 Kota Malang meniadakan pembelajaran tatap muka dan melakukan swab terhadap teman satu kelas serta guru siswa yang terpapar.

Kepala MIN 1 Kota Malang Drs Suyanto MPd menjelaskan, siswa yang terkena covid-19 tersebut masuk dalam kluster keluarga. Pihaknya mendapatkan informasi tersebut dari Puskesmas Arjuno. Sementara Puskesmas Arjuno tersebut mendapat informasi dari Puskesmas Mojolangu bahwasanya terdapat kluster keluarga. 

Keluarga tersebut terdiri dari suami istri dan dua orang anak. Sang suami bekerja di Semarang dan pulang setiap dua minggu sekali. Namun saat pulang, si bapak  mengalami demam. Lalu keluarga melakukan pemeriksaan pada Selasa. 

Baca Juga  Jalan Sehat AMIN, Cak Imin: Dentum Perubahan Itu Luar Biasa Besarnya
2

“Baru kemarin dapat kabar ibu bapak ini dan dua anaknya positif. Bapaknya yang punya mobilitas tinggi. Kemudian di-tracing. Anaknya duduk di kelas 3 MIN 1 Kota Malang dan 1 lagi di BA Restu,” ungkap Suyanto.

Setelah itu, langkah selanjutnya, pihak sekolah melakukan swab terhadap mereka yang kontak dengan siswa positif tersebut, baik itu guru maupun teman-temannya.

Dalam satau kelas, tepatnya di kelas 3 lB yang  merupakan kelas siswa terpapar, terdapat sekitar 28 siswa.  “Kalau anaknya (siswa terpapar) masuk hari Senin. Selasa tidak masukm kemarin ada hasilnya,” jelas Suyanto.

Karena itu, kemudian pembelajaran tatap muka (PTM)  dihentikan dan dilakukan secara daring. Pihak sekolah juga membuat suarat edaran kepada wali murid yang memberitahukan pembelajaran secara daring dengan  menggunakan aplikasi e-Learning Madrasah.

Baca Juga  Caleg PSI Ditemukan Meninggal di Kota Malang, Polisi Lakukan Penyelidikan

“PTM dilakukan kembali tentunya setelah siswa dinyatakan sembuh dan situasi sekolah benar-benar aman, baik itu guru dan siswa. Kita atur juga PTM persen 50 persen,” pungkas Suyanto.



Anggara Sudiongko