INDONESIAONLINE – Harga tembakau lokal yang dijual langsung ke pasaran ternyata lebih tinggi dibandingkan dengan harga tembakau yang dipesan oleh perusahaan rokok yang bekerjasama dengan petani.

Gendut, salah seorang petani di Desa Sumberjat,i Kecamatan Tempeh, Lumajang menyampaikan, untuk tembakau yang bibitnya disediakan oleh perusahaan rokok, saat ini harga jualnya antara Rp 47 ribu hingga Rp 49 ribu per kilogram.

“Untuk kualitas A, pabrik rokok membeli dengan harga Rp 49 ribu. Sedangkan kualitas B dibeli dengan harga Rp 47 ribu per kilogram,” kata Gendut.

Harga ini terpaut jauh dibandingkan dengan harga tembakau lokal yakni jenis Menyono dan Mojo yang dikenal sangat harum. Tembakau lokal jenis Menyono dan Mojo ini bisa terjual sampai Rp 80 ribu per kilogram.

Baca Juga  Pembaretan 273 Prajurit Remaja Korps Marinir, Dankormar: Jangan Cengeng

“Kalau tembakau lokal sudah ada pedagangnya. Harganya jauh lebih tinggi. Bahkan untuk kawasan tertentu seperti pada lahan di Senduro, tembakau Menyono dan Mojo ini bisa terjual sampai Rp 160 ribu per kilogram,” kata Gendut.  

Untuk jenis tembakau menyono ini juga ada bermacam varian. Masih kata Gendut, tembakau Menyono yang sering ditanam petani di Lumajang diantaranya jenis Mancungan, Gading dan Gembel.

Holil, petani lainnya mengatakan, luasan tanaman tembakau di Lumajang belakangan terus menurun karena banyak warga yang menamam tebu dan sengon.

“Penyebabnya karena sengon dan tebu perawatannya lebih mudah. Kalau soal keuntungan relatif. Kalau sedang bagus harganya ya petani untung. Sama juga dengan sengon dan tebu, tergantung kualitasnya. Tapi merawatnya tidak ribet,” ujar Holil.

Baca Juga  HPN 2022, Anik Maslachah Bangga dengan Eksistensi Forum Jurnalis Nahdliyin