JATIMTIMES Viral tersebar media sosial, potongan video beberapa pria berpeci tengah membaca tahlil di dalam lokasi yang terlihat seperti Klenteng. Dalam video tersebut, juga terlihat dengan simbol-simbol yang lekat dengan suasana klenteng. 

Di depan pria berpeci tersebut, juga terdapat dua patung yang di bawahnya bertuliskan Sampo Soei Soe dan Iboe Siti Wati. Di depan patung tersebut juga terdapat dupa yang tertancap.

Menanggapi video yang beredar itu, Ketua PCNU Kota Malang, Isroqunnajah mengatakan, jika harus mengonfirmasi langsung kepada yang bersangkutan, bahwa tahlil yang dibacakan tertuju atau ditujukan untuk siapa. 

“Tapi sepenuhnya (setelah melihat video) wallahualam, saya tidak tahu,” jelas Gus Is Sapan akrabnya yang juga menyampaikan, jika sepengetahuan dirinya sosok Sampo Soei Soe merupakan seorang muslim. 

Dalam video tersebut, menurutnya belum jelas. Sebab, video yang tersebar tersebut berupaya potongan yang bacaan tahlihnya belum jelas ditujukan kepada siapa. “Kalau tahlil itu ada peruntukan peruntukan doa ditujukan pada siapa, itu yang belum jelas. Apa dia mendoakan orang muslim atau non muslim belum jelas,” ungkapnya.

Namun secara umum, ditegaskan pria yang juga menjadi Wakil Rektor IV di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang ini, jika tidak diperkenankan mendoakan orang selain yang satu agama.

Baca Juga  Sebut Laporan Pencabulan Mandeg di Kepolisian, Korban Datangi Dewan

Kemudian, jika merujuk pada tempat lokasi berdoa, seperti halnya dalam Islam, tentunya haruslah di tempat-tempat yang layak atau tempat yang tidak menjijikkan, seperti halnya di kamar mandi atau toilet. 

“Kalau untuk tempat, bisa di mana saja, tapi nanti kembali ke tempat- tempat yang memang ada Maqom mustajabah. Saya kira kalau itu tidak termasuk Mustajabah,” jelasnya.

“Pihaknya menyampaikan, hal yang perlu diklarifikasi adalah, apakah yang bersangkutan tahlil untuk orang yang meninggal muslim atau bukan,” tambahnya mengakhiri.

Sementara itu, dari penelusuran,diduga lokasi dalam video tersebut berada di Klenteng bernama Vihara Bahtera Bhakti atau yang lebih dikenal Kelenteng Ancol karena lokasi di kawasan Ancol, Jakarta Utara.

Dilansir dari Sindonews, dalam vihara terdapat satu ruangan khusus untuk mendoakan Sampo Soei Soe dan istrinya. Lokasi ruangan itu berada di sisi kanan altar utama. Selain itu, vihara ini juga menyediakan ruangan khusus untuk mendoakan orang tua Siti Wati. 

Juru kunci makam Mbah Areli dan Ibu Enneg, Suparto (30), menjelaskan banyak peziarah Klenteng Ancol yang mengirimkan doa untuk kedua tokoh tersebut. Pada altar pemujaan Ibu Siti Wati dan Sampo Soei Soe, serta makam Mbah Areli Dato Kembang dan Ibu Enneng, tidak diperkenankan untuk umat membawa sajian dengan bahan dasar daging babi. Umat Buddha maupun Konghucu di klenteng Ancol juga sangat menghormati muslim tersebut.

Baca Juga  Empat Hari di Tahun 2022 Tidak Ada Kasus Positif Covid-19, Pemkot Batu Ingatkan Pandemi Belum Berakhir

Sampo Soei Soe merupakan juri masak dari Laksamana Cheng Ho. Satu ketika, Kapal milik Cheng Ho tengah merapat ke tepian sungai Ancol yang bernama Kota Paris. Sampo Soei Soe kemudian menyukai seorang penari ronggeng di kota tersebut yang bernama Siti Wati. Siti sendiri dikenal sebagai seorang anak ulama terkenal bernama Mbah Areli Dato Kembang dan Ibu Enneng. 

Berjalannya waktu, Sampo Soei Soe memutuskan menetap di Nusantara. Ia kemudian meminang Siti Wati. Namun, ketika rombongan orang-orang China datang untuk mencari Sampo Soei Soe, malah ditemukan Sampo Soei meninggal. Karenanya, untuk menghormatinya, mereka kemudian membangun tempat pemujaan yang kini dijadikan kelenteng bernama Vihara Bahtera Bhakti atau dikenal Kelenteng Ancol.



Anggara Sudiongko