JATIMTIMES – Perbaikan Pasar Bululawang hingga saat ini masih belum dapat dipastikan kapan akan dimulai. Seperti yang diketahui, pasar tersebut mengalami kebakaran pada Minggu (16/1/2022) dinihari lalu. Setidaknya tercatat ada 51 kios yang ludes terbakar akibat peristiwa tersebut. 

Pantauan di lapangan, sisa bangunan kios yang terbakar saat ini sudah bersih dari puing-puing bangunan. Kios-kios tersebut dibiarkan begitu saja oleh pemiliknya. Sebab mereka kebanyakan masih menunggu realisasi perbaikan yang dijanjikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang. 

Sebagian pedagang yang memiliki kios lain di pasar tersebut masih dapat berjualan. Namun tidak bagi pedagang yang seluruh kiosnya hangus terbakar. Ada yang memutuskan untuk menyewa tempat lain, dan juga tidak sedikit yang hanya bisa menunggu kepastian perbaikan kiosnya.

Baca Juga  Hindari Bus dari Arah Berlawanan, Truk Fuso Masuk Jurang

“Untuk pembangunan itu, informasinya mau ada bantuan dari pihak pemerintah. Nah kemarin, dari Cipta Karya sudah ngukur, tapi realisasinya belum,” ujar salah satu pedagang, Muhammad Lutfi Santoso (62), Rabu (2/2/2022). 

Ia bersama sejumlah rekan pedagang lain yang kiosnya turut terdampak juga masih merasa prihatin. Sebab hingga saat ini, juga ada sejumlah pedagang yang terpaksa hanya bisa menunggu bantuan perbaikan dari pemerintah. 

“Ada yang nyewa di kios pasar baru di depan Kecamatan, ada juga yang total (berhenti berdagang). Ya mau apa, kebakar, ndak punya modal, ndak bisa nyewa, ya ini yang betul-betul agak prihatin,” terang pria yang akrab disapa Lutfi ini. 

Pihaknya juga masih belum dapat memastikan bagaimana bentuk bantuan dari Pemkab Malang terkait perbaikan Pasar Bululawang. Apakah akan ada perbaikan secara utuh pada semua bagian kios yang terbakar, ataukah hanya perbaikan sebagian saja. 

Baca Juga  Klarifikasi Gus Arya soal Video Menantang Tuhan: Itu Saya Tujukan untuk Eggi Sudjana

“Itu nanti akan kita musyawarahkan dengan paguyuban pedagang yang kiosnya terbakar. Seperti kemarin, rencananya ada relokasi di (kantor) kecamatan, kami semua sepakat tidak mau kalau di sana, maunya kalau direlokasi di depan pasar di pinggir jalan,” pungkas Lutfi. 

Di sisi lain, untuk mengidentifikasi penyebab kebakaran, beberapa waktu lalu Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim juga datang ke lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Namun hingga saat ini, Pemkab Malang masih belum menerima laporan hasil olah TKP tersebut. 



Riski Wijaya