Perlu Dicontoh, 8 Pola Hidup Sehat yang Diterapkan Rasulullah

Perlu Dicontoh, 8 Pola Hidup Sehat yang Diterapkan Rasulullah
Dokter Cahyono. (instagram)

INDONESIAONLINE – Rasulullah Muhammad SAW adalah sosok teladan bagi umat Islam. Apa yang dilakukan Rasulullah sehari-hari perlu dicontoh umatnya. Termasuk cara Rasulullah menjaga kesehatan.

Dokter Cahyono, seorang dokter spesialis yang fokus pada pengobatan holistik, yaitu perpaduan antara pengobatan medis, konvensional, dan tradisional sesuai syariat Islam, melalui channel YouTube @An Nabawi TV, mengungkap beberapa pola hidup sehat ala Rasulullah SAW yang patut kita tiru.

Jaga Pola Makan

Rasulullah sangat menjaga pola makannya. Beliau makan di saat lapar dan berhenti sebelum kenyang.b”Artinya makan jangan berlebihan. Itu cara Rasulullah,” kata Cahyono.

Tidak Makan Malam

Pola hidup sehat Rasulullah selanjutnya yang patut kita aplikasikan dalam kehidupan adalah tidak makan malam. Dianjurkan berhentilah makan sebelum waktu Maghrib tiba.

“Henti makan sebelum salat Maghrib. Bukan berarti tidak boleh. Boleh aja, tetapi jangan menjadi kebiasaan makan sebelum tidur. Berhentilah makan sebelum salat Maghrib. Itu cara jaga makan Nabi,” jelasnya.

Kurangi Karbohidrat

Selanjutnya, Rasulullah tidak pernah mencampurkan makanan yang mengandung karbohidrat dan protein dalam satu makanan. “Beliau selalu memisahkan antara protein dan karbohidrat. Itu menurut banyak cerita,” katanya.

Sementara dari sisi medis sendiri, Cahyono mengatakan memang sangat bagus jika kita mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat, tepung-tepungan, gula pasir dan santan.

“Di sini saya membuat kesimpulan, kurangi karbo. Boleh makan karbo karena kita orang Indonesia. Nggak mungkin lepaskan nasi. Tapi kurangi nasi, kurangi tepung-tepungan. Jangan makan gula pasir, ganti sama gula aren. Santan itu dikurangi,” lanjutnya.

Makan yang Halal dan Thayyib

Pastikan makanan yang kita konsumsi adalah makanan halal dan thayyib. Makanan halal dan thayyib akan berpengaruh pada kesehatan tubuh.

Jangan Begadang

Seperti pola hidup sehat Rasulullah, jangan tidur larut malam. Tidurlah lebih awal agar bangun bisa lebih awal tapi dengan syarat pastikan tidur malam tanpa ada cahaya lampu. “Ini yang mencontohkan Nabi Muhammad,” katanya.

Sedangkan dari sisi medis, kata Cahyono, tidur tanpa cahaya lampu sangat baik buat kesehatan. Namun jika tidur dengan cahaya lampu, maka hormon melatoninnya tidak dapat diproduksi. Hormon ini fungsinya membantu produksi antioksidan dan membentuk imunitas tubuh kita.

“Jadi yang benar tidur sebelum jam 11 tanpa cahaya,” jelas Cahyono.

Ia menambahkan, posisi tidur Nabi yaitu menghadap kanan. “Karena posisi jantung ada di atas, miring ke kanan, tangan kanan ditarik menyanggah pipi. Itu nanti ada ilmiahnya, nanti kita bahas,” tambahnya.

Jaga Asupan Air Putih

Pastikan kita menjaga asupan air putih yang masuk ke tubuh. Cahyono menjelaskan, waktu terbaik minum air putih adalah waktu pagi.

“Tidak perlu hangat, bukan berarti tidak boleh ya. Yang mau minum air hangat silakan. Tetapi jangan minum air dingin. Itu yang gak boleh,” jelasnya.

Usahakan minum di waktu pagi hari dengan suhu kamar. “Ketika bangun pagi 1 gelas. Boleh 2 atau 3 gelas silakan. Perbanyak minum di pagi hari, sampai maghrib pastikan sudah 10 gelas,” kata dia.

Lebih lanjut Cahyono tidak menganjurkan banyak minum saat menjelang waktu tidur karena dapat memicu rusaknya ginjal.

“”Tapi poinnya 1 jam sebelum tidur jangan terlalu banyak minum. Anda minum sebelum tidur 1 atau 2 gelas, ginjalnya malah rusak. Banyak minum pagi hari bagus, tapi malam hari ginjalnya rusak,” Ujarnya.

Puasa

Puasa adalah praktik rutin Nabi Muhammad SAW. Tidak hanya selama bulan Ramadan. Nabi akan berpuasa setiap hari Senin dan Kamis dan juga pada tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan Islam.

Dari sisi medis, selama berpuasa, konsumsi kalori sering berkisar antara nol hingga 25 persen dari kebutuhan kalori.

Dalam praktik medis selama berpuasa, konsumsi kalori sering berkisar antara nol hingga 25 persen dari kebutuhan kalori.

Praktik ini telah terbukti menyeimbangkan kadar hormon, mencegah stres oksidatif, dan mengurangi peradangan secara keseluruhan.

Menjaga Hati 

Selain menjaga kesehatan, menjaga hati juga tak kalah penting untuk mendukung kesehatan tubuh.

Menurut Cahyono, hati yang kotor dalam artian suka marah-marah, berburuk sangka, dengki, iri dan sebagainya justru dapat memicu banyak penyakit.

“Dalam sebuah hadis disebutkan di dalam tubuhmu ada segumpal daging dan jika satu gumpal daging itu rusak, maka rusaklah seluruh tubuhmu. Tetapi jika segumpal daging itu sehat, maka sehat pula tuuhmu. Segumpal daging itu hati,” katanya.

Ia pun mengatakan bahwa menjaga hati sangatlah penting. Sebab, jika seseorang marah selama lima menit, maka daya tahan tubuh akan turun enam jam.

“Makanya jaga hati dari suudzan, dengki, takut, iri hati. Itu akan menurunkan imunitas, daya tahan tubuh kita. Kalau daya tahan tubuh kita turun, pastinya sakit. Itu semua akan menyebabkan hormon kortisiol naik. Hormon ini akan menyebabkan oksidasi 6 kali lipat. Marahya 5 menit, daya tahan tubuh kita turun 6 jam,” tutupnya. (mut/hel)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *