INDONESIAONLINE – Nasi Padang yang khas dengan kuah santan dan bumbu rendangnya menjadi salah satu favorit makanan nusantara bagi banyak orang.  Tapi tahukah anda, siapa pencetus Rumah Makan (RM) Nasi Padang hingga tersebar se-antero Indonesia? 

Melalui penjelasan di akun TikTok @awaanstory kita disuguhkan informasi terkait sosok pertama yang mengenalkan RM Nasi Padang.

Dalam video berdurasi satu menit tiga detik ini disampaikan bahwa dikenalkannya RM Nasi Padang atau dalam bahasa Minangkabau adalah Lapau Nasi sudah sejak perempat abad ke-19 pada masa Hindia Belanda.

Sebelumnya, wilayah Sumatera Barat pada tahun 1821 masih berbentuk karesidenan. Kemudian pada tahun 1837 wilayah Sumatera Barat berubah bentuk menjadi goverment atau sebuah pemerintahan yang memiliki ibu kota di Padang.

Baca Juga  Lapis Kukus Pahlawan Ajak Konsumen Setia Sehari Menjadi Crazy Rich

Kemudian untuk menunjang transportasi, Pemerintah setempat membangun ruas jalan di seluruh wilayah Sumatera Barat disertai pos peristirahatan. Dari sinilah RM Nasi Padang mulai dibangun di pinggir jalan. Salah satu lapau nasi yang sudah ada yakni di Pasar Payakumbuh pada tahun 1911.

Selanjutnya, seorang dosen dan peneliti dari Leiden’s University Belanda Suryadi Sunuri melakukan penelitian terkait asal-usul RM Nasi Padang. Melalui penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa RM Nasi Padang pertama kali diiklankan pada tahun 1937 oleh seseorang bernama Ismael Naim di dalam surat kabar berbahasa Belanda.

“Di mana terdapat seorang bernama Ismael Naim yang mengiklankan RM Nasi Padang miliknya di Cirebon dalam Bahasa Belanda di sebuah surat kabar,” ujar pengelola akun TikTok @awaanstory dikutip JatimTIMES.com, Kamis (8/9/2022).

Baca Juga  Dosen UII Sudah Pesan Tiket ke Amerika sejak Masih di Indonesia

Berikut sekilas petikan pengumuman dan iklan RM Nasi Padang milik Ismael Naim yang diiklankan dalam sebuah surat kabar berbahasa Belanda. “Padangsch-Restaurant, Gontjang-Lidah, Pasoeketan 23 Cheribon”.

Selanjutnya, dari beberapa penelitian yang ada, RM Nasi Padang mulai disebarkan ke seluruh Indonesia pada tahun 1960-an bersamaan dengan berakhirnya masa Pemerintahan Revolusiner Republik Indonesia (PRRI).