INDONESIAONLINE – Komandan Kodim (Dandim) 0807/Tulungagung Letkol Czi Nooris Agus Riyanto berpesan kepada para awak media agar dalam menulis berita atau memberitakan hal-hal negatif, harus melakukan konfirmasi dan klarifikasi atau tabayun terlebih dahulu.
Pernyataan ini disampaikannya saat acara silaturahmi dengan perwakilan elemen masyarakat Tulungagung di Koramil Tulungagung Kota, Sabtu (23/7/2022).
“Pesan kami, kalau memberitakan berita negatif, tolong dikonfirmasi dan diklarifikasi atau tabayun dulu,” kata perwira yang akrab disapa Nooris itu
Menurut dandim, selama ini hubungan antara TNI dengan wartawan sudah sangat baik. Karena baiknya hubungan, bukan berarti semua wartawan yang ada di Tulungagung harus terlibat dalam setiap kegiatan di Kodim 0807.
Tidak dilibatkannya semua media di Tulungagung, bukan berarti Kodim 0807 mengesampingkan para wartawan. Tetapi itu semua karena terbentur SOP atau protokoler dalam kegiatan.
Kepada para awak media, Nooris meminta, apabila ada kejadian atau peristiwa yang dinilai negatif terkait dengan anggotanya atau yang melibatkan TNI, harap dilakukan konfirmasi terlebih dahulu. Dengan begitu, tidak terjadi anggapan yang berkembang liar.
“Tanyakan kepada pihak yang berwenang untuk memberikan jawaban. Karena berita yang negatif itu biasanya cepat viral dan biasa cepat menghasilkan uang. Kalau berita bagus, malah tidak dipakai,” ungkapnya.
Nooris mencontohkan, ketika membuka situs media online, yang muncul di atas adalah berita-berita terkait kasus-kasus. Ini menandakan bahwa berita-berita kasus jauh lebih diminati masyarakat daripada berita-berita edukasi atau kegiatan-kegiatan positif.
Dia menambahkan, sampai saat ini tingkat kepercayaan masyarakat terhadap TNI masih tinggi. Artinya, masyarakat menilai bahwa TNI lembaga yang kredibel. Selain itu, kehadiran TNI di wilayah merupakan amanah undang-undang. Perlu diketahui bahwa tugas TNI -dalam hal ini kodim dan koramil- adalah pemberdayaan wilayah pertahanan.
“Jadi, tugas TNI adalah bagaimana menciptakan ruang, alat dan kendali juang. Ruang itu adalah wilayah. Alat itu adalah masyarakat semua, komponen cadangan, komponen pendukung. Kalau kondisi juang adalah perasaan atau keinginan masyarakat untuk berjuang bersama,” tambahnya.
Nooris menjelaskan, TNI adalah lembaga vertikal yang tegak lurus. Sehingga tidak punya anggaran seperti polres maupun pemkab. Program TNI di tingkat kabupaten (kodim) itu sesuai arahan di atasnya, yaitu menciptakan kemanunggalan TNI dan rakyat.
“Intinya adalah memberikan contoh yang baik di masyarakat. Babinsa adalah ujung tombak TNI di wilayah. Kalau babinsa jelek, seluruh TNI akan jelek karena mereka langsung bersentuhan langsung dengan masyarakat setiap harinya,” ucapnya.