INDONESIAONLINE – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato politiknya. Mengusung tema Agenda Perubahan dan Perbaikan untuk Indonesia yang Lebih Baik, AHY menyampaikan tiga hal yang melandasi pemikiran Demokrat dalam melakukan agenda perubahan.

Pertama, studi dan pengamatan atas apa yang dilakukan negara dan pemerintah selama sembilan tahun terakhir. Kedua, permasalahan serius yang dirasakan rakyat.

“Ketiga, keinginan dan harapan rakyat yang kami jumpai di seluruh Tanah Air,” ucap AHY dalam pidatonya yang disiarkan dan ditonton pengurus Demokrat di daerah, seperti Kabupaten Situbondo.

AHY melanjutkan, walaupun ada capaian di rezim Presiden Jokowi, tapi sembilan tahun terakhir terjadi sejumlah kemandekan dan bahkan kemunduran. Di antaranya pertumbuhan ekonomi menurun jauh di bawah yang dijanjikan. Yaitu tujuh hingga delapan persen. Namun faktanya, pertumbuhan ekonomi stagnan di angka lima persen. Bahkan sempat anjlok ketika pandemi Covid-19.

Baca Juga  Setelah AHY, Muncul Nama Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian

“Akibatnya penghasilan dunia usaha dan kesejahteraan rakyat terpukul. Daya beli golongan menengah ke bawah juga menurun. Kemiskinan dan pengangguran meningkat. Sementara itu, ketika ekonomi tumbuh rendah, yang meroket justru utang kita. Baik utang pemerintah maupun BUMN,” ucap AHY.

AHY juga menyebut, lambatnya pertumbuhan ekonomi karena pandemi Covid-19 dinilai hanya separuh benar. “Faktanya, sebelum pandemi datang, ekonomi kita sudah mengalami permasalahan. Sehingga, mesti ada sebab dan faktor yang lain di luar pandemi,” tambah AHY.

Demokrat berpendapat, faktor lain itu menyangkut kebijakan dan langkah pemerintah dalam mengelola ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Juga, dalam menentukan prioritas pembangunan dan upaya mengatasi krisis.

“Sulit dimengerti, ketika ekonomi menurun, kekuatan fiskal melemah, utang tinggi. Pemerintah justru membangun infrastruktur secara besar-besaran. Apalagi, sebagian proyek dan megaproyek itu tidak berdampak langsung pada kehidupan dan kesejahteraan rakyat yang tengah mengalami tekanan. Seharusnya, masih bisa ditunda pelaksanaannya,” tegasnya.

Baca Juga  Hadiri Rapimnas, Gerindra Tulungagung Bawa Aspirasi Masyarakat untuk Meminta Prabowo Jadi Calon Presiden 

AHY berpendapat, pemerintah juga kurang berpihak kepada seratus juta lebih rakyat kita yang sedang mengalami kesulitan hidup yang serius. “Ketika terjadi krisis dan tekanan ekonomi yang dampaknya sangat dirasakan masyarakat, prioritas dan alokasi anggaran negara seharusnya diarahkan untuk meringankan penderitaan rakyat. Utamanya para petani, nelayan, kaum buruh, dan golongan lemah lainnya,” serunya.

Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Situbondo Janur Sasra Ananda mengatakan harapannya untuk AHY.

“Menjadi cawapres mendampingi Anies Baswedan. Karena Mas AHY ini representasi dari kaum milenial,” ucapnya (wb/dnv).