Beranda

Pilkada Kota Batu: Dua Kader PDIP Muncul Sebagai Balon

Pilkada Kota Batu: Dua Kader PDIP Muncul Sebagai Balon
Kolase kader PDIP, Didik Gatot Subroto (kiri) dan Krisdayanti yang sama-sama mendaftar jadi balon Wali Kota Batu (pl/io)

INDONESIAONLINE – Pasangan bakal calon dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Batu semakin banyak bermunculan, baik dari hasil koalisi partai maupun calon internal, khususnya dari PDIP. Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Yana Syafriyana Hijri mengungkapkan bahwa PDIP memiliki banyak alternatif untuk memenangkan Pilkada, termasuk kemungkinan menduetkan kader internal.

“Dua nama yang muncul adalah Krisdayanti (KD) dan Didik Gatot Subroto. Pasangan calon masih dinamis,” jelas Yana.

Kedua calon, KD dan Didik, telah resmi mendaftar di Kantor DPC PDIP Batu. Keduanya, meski berpotensi menjadi calon wali kota, menyatakan keterbukaan untuk berkoalisi terkait calon wakil, meskipun belum membahas hal tersebut secara mendalam.

Yana juga menyoroti bursa calon di Pilkada sebelumnya, menyebutkan bahwa calon lawan dari partai lain, seperti H. Rudi dari PAN, yang pernah bersaing dan kalah tipis dengan PDIP, belum menunjukkan tanda-tanda untuk maju.

“H. Rudi di tahun 2017 lumayan berada di posisi runner-up, tapi saya belum mendapat info terbaru tentang dirinya,” ungkap Yana.

Menurutnya, calon lain yang ada belum memiliki rekam jejak yang kuat di arena Pilkada. “Track record mereka di pilkada belum jelas, sehingga belum nampak potensi untuk bersaing secara signifikan,” tambahnya.

Soal KD dan Didik, Yana menilai bahwa keduanya memiliki basis dukungan yang kuat. Jika PDIP memutuskan untuk menduetkan mereka sebagai pasangan calon, hal itu akan memberikan kekuatan tambahan. KD membawa pengalaman di DPR RI, sementara Didik memiliki pengalaman sebagai Wakil Bupati Malang dan Ketua DPC.

“Jika agenda PDIP menduetkan keduanya, itu tentu akan semakin menguatkan posisi mereka,” ucap Yana.

Meskipun proses rekomendasi dari PDIP belum diturunkan dan waktu pemilihan semakin mendekat, Yana menyebut bahwa situasi masih sangat dinamis. PDIP, sebagai partai besar, tentunya memiliki pertimbangan matang dalam menentukan pasangan calon.

“Masih ada waktu, jadi segala kemungkinan bisa terjadi meski hanya tersisa kurang dari dua bulan,” tutupnya (pl/dnv).

Exit mobile version