INDONESIAONLINE – Terobosan positif  terus dilakukan Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat. Terbaru, Wahyu menelurkan program yang diberi nama ‘Ngombe’ atau Ngobrol Mbois Ilakes. Program tersebut untuk menyerap aspirasi dari lapisan masyarakat.

Dalam program tersebut, Wahyu menerima masyarakat di Gazebo Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Di situ, masyarakat disambut oleh sejumlah pejabat struktural hingga kepala OPD.

“Ini evaluasi pertama selama tiga bulan pertama, banyak yang ingin diskusi dan menyampaikan langsung. Banyak yang sudah diterima, tapi sudah tersampaikan,” kata Wahyu, Selasa (2/1/2024).

Mengawali tahun 2024, Wahyu memulai Program Ngombe usai menggelar apel. Di gazebo balai kota, Wahyu menerima sejumlah masyarakat dalam beberapa sesi.

“Awal 2024 setelah apel mulai jam 8-9 mulai mencoba menemui mereka dengan sekda dan OPD, walau ketemu sebentar tapi bisa ketemu,” kata Wahyu.

Baca Juga  Hasil Melimpah, Bupati Jember Apresiasi Petani Pisang dan Peternak Domba Desa Suco

Dalam Program Ngombe itu, masyarakat bisa menyampaikan unek-uneknya baik secara langsung ataupun melalui surat. “Tapi bisa diterima langsung diperintah OPD yang mendampingi saya,” ujar Wahyu.

“Terkait solusi disposisi dan diperintahkan, (jika ada) masalah mesti harus dikaji, dilihat sesuai ketentuan seperti apa, harus sesuai ketentuan,” imbuh Wahyu.

Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat (bawa mic) saat komunikasi dengan lapisan masyarakat di Gazebo Pemkot Malang, Selasa (2/1/2024) (foto: Amin/JatimTIMES)

Wahyu pun mengaku pihaknya memang memiliki media sosial. Dalam hal ini untuk menyapa masyarakat Kota Malang. Selain itu juga untuk menekan isu terkait tahun 2024.

Sehingga, dalam Program Ngombe yang digelar setiap hari senin bisa dibahas segala sesuatu yang terjadi di Kota Malang. Baik itu yang ada di media sosial ataupun yang sedang hangat diperbincangkan masyarakat.

“Program Ngombe ini setiap Senin setelah apel. Mumpung ada camat dan lurah kumpul di gazebo. Kita jagongan,” imbau Wahyu.

Baca Juga  Cegah Harga Pangan Naik, Pj Wali Kota Malang: TPID Perlu Intervensi Pasar

Dari program itu, Wahyu berharap ada skala prioritas yang harus segera dikerjakan. Dan juga kecepatan penanganan yang dilakukan OPD. Karena unek-unek dari masyarakat dapat langsung ditampung untuk segera diselesaikan.

“Salah satunya penanganan kecepatan, salah satunya ingin himpun keinginan masyarakat, tapi saya ingin buat bukti nyata untuk jalani itu,” ucap Wahyu.

Salah satu permasalahan yang berhasil ditangani adalah salah satu ruas jalan menuju exit tol Madyopuro. Di situ, Pemkot Malang berhasil membebaskan lahan yang sempat menghalangi arus lalu lintas.

“Exit tol itu saya datang pertama, saya langsung tanyakan masalahnya apa. Alhamdulilah saya target sebelum tahun baru selesai, Alhamdulillah selesai, Nataru akhirnya terpuaskan, Alhamdulillah dari keluarga menerima, aman semua tidak ada gugatan,” beber Wahyu. (hs/hel)