INDONESIAONLINE – Di media sosial lagi viral video insiden kekerasan di SPBU Nunyai, Bandar Lampung. Dalam unggahan akun X @zoelfick, disebutkan bahwa seorang pengemudi Mitsubishi Pajero melakukan penganiayaan dan penusukan terhadap sopir dan kondektur bus Damri.
Kronologi kejadian, awalnya sopir dan kondektur Damri menegur pengemudi Pajero yang menyerobot antrean saat mengisi bahan bakar. Bukannya menerima, pria tersebut justru terlibat cekcok dengan mereka.
Dalam video tampak pengemudi Pajero mengeluarkan pisau dari pinggangnya dan menyerang korban. Sopir Damri bernama Harjulian mengalami luka lebam di wajah. Sementara kondektur Arif Hakim menderita delapan luka tusukan di tangan dan dua luka di dada.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Yuni Iswandari membenarkan adanya peristiwa penganiayaan tersebut. “Benar telah terjadi penganiayaan di SPBU Nunyai,” ungkapnya, Rabu (12/2/2025).
la menambahkan bahwa pelaku, yang diketahui bernama Juriadi (56), warga Desa Negara Ratu, Kecamatan Pubian, Lampung, telah ditangkap dan kini tengah diperiksa di Polresta Bandar Lampung. “Saat ini penyidik masih mendalami motif pelaku dalam melakukan penganiayaan terhadap kedua korban,” lanjut Yuni.
Sementara itu, Manajer Usaha Damri Lampung Rianto Silitonga juga mengonfirmasi kejadian ini. “Pelaku diduga seorang pengusaha yang menggunakan Mitsubishi Pajero,” katanya.
Pihak Damri langsung mengambil langkah hukum dengan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib. “Kami sudah membuat laporan dan melakukan visum. Harapannya, pelaku segera ditindak sesuai hukum yang berlaku,” tandas Rianto.
Kasus ini menuai sorotan di X. Banyak warganet yang meminta agar sopir dan kondektur Damri tidak berdamai dengan pelaku.
“jangan ada damai, minimal dia harus keluar 1 Pajero-nya untuk proses hukum ini,” ujar @rwar****.
“Pede banget nusuknya, pasti kaya ya? Soalnya udah siap duit buat tutup kasusnya,” sambung @ambar_***.
“Jangan mau damai pak, heran aja korban selalu damai. Ga pernah ada efek jera pada pelaku yg ga ada otak kek gini,” ucap @Rohmad***. (bn/hel)