INDONESIAONLINE – Indonesia Political Review (IPR) menilai, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) perlu mendorong calon presiden (Capres) dan wakil presiden (Wapres) dari kader internal. Sebab, menurut IPR, hal ini akan berkaitan dengan harga diri partai maupun koalisi.

Hal ini diungkapkan Direktur Eksekutif IPR, Ujang Komarudin, Rabu, (10/8/2022), dikutip dari Merdeka. “Yang bagus ketika KIB mengusung Capres internal karena berkaitan dengan harga diri partai dan KIB,” ujarnya.

 

Dalam konteks kalkulasi dan rasionalisasi politik, tentunya Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto harusnya menjadi calon presiden dari KIB. Hal ini tentunya wajar, Karena perolehan suara Golkar masih mengungguli perolehan suara PPP dan PAN.

Baca Juga  Gibran Bocorkan Program Unggulan: Ini Penyempurnaan

Apalagi, Airlangga telah jauh-jauh hari juga diusung sebagai Capres dalam munas lalu, diperkuat lagi dalam Rapimnas. Sehingga, secara formal organisasi dan aturan, Airlangga menjadi Capres resmi Golkar.

“Saya melihat itu hal atau sesuatu yang positif bagi Airlangga,” papar Ujang.

Menurutnya, peluang dari Airlangga maju sebagai capres adalah bagaimana bisa mendapatkan dukungan dari internal. Namun, bukan hanya itu. Airlangga juga perlu untuk menjalin komunikasi dan dukungan dari komunitas luar serta terus berupaya memperkuat elektabilitasnya.

Waketum PPP Arsul Sani menyampaikan, jika saat ini tentunya masih terus mematangkan untuk capres dari kalangan internal.  Pihaknya masih belum belum bisa memastikan, apakah nantinya berpasangan dengan Ketua Umum PAN atau Ketua Umum PPP.

Baca Juga  Debat Capres Pertama, Akhirnya Baju Ganjar-Mahfud Kompak

 

Meskipun begitu, Arsul tak tutup mata untuk adanya tokoh calon dari luar KIB. Sebab, realitas politik, capres yang diusung tentunya harus mempertimbangkan tingkat elektabilitas dan aksetabilitas.

” Saya kira seperti itu. Apakah hanya salah satu atau salah duanya. Itu saya kira hal-hal yang dari sisi realitas politik memang juga harus kita lihat,” pungkasnya.