INDONESIAONLINE – Problem putus sekolah di Kabupaten Gresik menjadi perhatian khusus pemerintah. Terutama soal pemerataan pendidikan bagi anak-anak yang putus sekolah di Gresik.

Dalam hal ini tim penggerak PKK Kabupaten Gresik dan instansi terkait berupaya menuntaskan persoalan tersebut. Melalui program Kejar Paket Tuntaskan Putus Sekolah atau “JAKETKU”.

Program JAKETKU menyasar anak-anak Gresik yang putus sekolah agar mereka mendapatkan kesempatan untuk bisa menyelesaikan pendidikannya yang sempat tertunda. 

Program tersebut dilaunching oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani bersama Ketua Tim PKK Kabupaten Gresik, Nurul Haromaini. Dihadiri anggota DPRD Gresik, Muhammad, Kadispendik Gresik Hariyanto serta beberapa OPD terkait, Senin (25/7/2022).

Gus Yani menyampaikan, program tersebut merupakan bentuk komitmen bersama dalam rangka mewujudkan perbaikan sumber daya manusia yang berkualitas.

Baca Juga  Tamara Tyasmara Klarifikasi Soal Tudingan 'Cek TKP' Kolam Renang

“Tadi saya sampaikan kepada peserta agar tidak perlu pesimis atau malu. Karena dengan hari ini mengikuti program JEKETKU ini merupakan langkah awal dan yakinlah bahwa tidak ada persiapan yang sia-sia,” ujar Gus Yani.

Senada juga disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Nurul Haromaini. Bahwa gagasan program JAKETKU ini muncul saat TP PKK turun ke desa dan menemukan bahwa banyak dari anak-anak yang belum bisa menuntaskan pendidikannya.

Program JAKETKU ini merupakan jalur pendidikam non formal yang difasilitasi oleh pemerintah untuk siswa yang belajarnya tidak melalui jalur sekolah.

Di dalamnya terdapat 3 paket yakni Paket A untuk kesetaraan tingkat SD, Paket B untuk kesetaraan tingkat SMP dan Paket C untuk kesetaraan tingkat SMA.

Data yang ada, terdapat 1.892 anak-anak Gresik yang terputus sekolahnya dan akan menjadi sasaran awal program JAKETKU. Dari total data tersebut, terdiri dari 8 anak yang terputus di tingkat pendidikan SD, 431 anak di tingkat SMP, dan 1.093 di tingkat SMA.

Baca Juga  Google Doodle Tampilkan 6 Keindahan Alam di Hari Bumi 2024 

“Mereka akan kita fasilitasi mendapatkan akses dan kesempatan untuk meneruskan pendidikannya dengan proses melalui ujian dan sebagainya sehingga mendapatkan ijasah,” ujar Ning Nurul.

Melalui program JAKETKU, di samping membantu kualitas anak-anak, secara tidak langsung juga akan bisa mengangkat angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

“Menurut data BPS tahun 2021, IPM Gresik adalah 76,50 menempati urutan ke-72 dari 514 kabupaten/kota se-Indonesia atau urutan ke-8 dari 38 kabupaten/kota se-Jatim. IPM ini dipengaruhi oleh angka harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah,” pungkasnya.