Putra-Putri Jatim Jadi Gubernur di Jawa, Siapa Paling Bersinar?

Putra-Putri Jatim Jadi Gubernur di Jawa, Siapa Paling Bersinar?
Tiga gubernur (dari kiri): Pramono Anung, Khofifah, dan Ahmad Lutfi.

INDONESIAONLINE – Presiden Prabowo Subianto baru saja melantik para gubernur, bupati, dan wali kota masa kepemimpinan 2025-2030 di Jakarta, Kamis (20/2) lalu.

Mereka berangkat dari beragam partai dan juga beragam wilayah. Namun ada yang unik untuk posisi kepala daerah setingkat gubernur di Pulau Jawa. Sebab,  banyak gubernur di Jawa yang berasal dari Jawa Timur. Siapa saja putra-putri Jatim itu?

1. Pramono Anung (gubernur DKI 2025-2030)

Pramono Anung diketahui lahir di Kediri, Jawa Timur, pada 11 Juni 1963. Pramono juga adalah ayah kandung  Bupati Kediri Hanindhito Himawan.

Karir politik Pramono sudah dibangun semenjak lama. Selama empat periode dia menjabat sebagai anggota DPR RI dari Dapil Jawa Timur, yakni terpilih pada tahun 2000, 2004, 2009 dan 2014.

Pramono juga sempat menduduki posisi sekjen DPP PDIP pada tahun 2005. Selain itu, Pramono lama menjabat sebagai sekretariat kabinet selama hampir sepuluh tahun di era Presiden RI Joko Widodo.

Nama Pramono muncul last minute atau menit terakhir jelang penutupan pendaftaran KPU DKI Jakarta. Pada tahun pemilihan kepala daerah DKI 2024, dia maju berpasangan dengan Rano Karno sebagai calon wakil gubernur DKI.

Menggantikan Anies Rasyid Baswedan sebagai gubernur yang dilantik melalui pemilihan rakyat, Mas Pram -sapaan akrabnya- berjanji akan membuat DKI menjadi lebih baik lagi meneruskan apa yang sudah dilakukan Anies selama menjabat di sana pada periode tahun 2019-2024.

2. Khofifah Indar Parawansa (2019-2024 dan sekarang)

Khofifah Indar Parawansa lahir di Surabaya pada 19 Mei 1965. Karir politik Khofifah panjang dilakukan sejak dia berusia muda.

Khofifah sudah menjadi anggota DPR RI sejak sebelum era reformasi, yakni  tahun 1992, melalui Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kemudian pada tahun 1998 setelah era reformasi, dia kembali terpilih ke Senayan lewat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Khofifah juga tercatat pernah menjadi menteri di era tiga presiden yang berbeda. Yaitu, era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan terakhir menjadi menteri sosial di era Presiden Joko Widodo.

Kemudian Khofifah juga tercatat lama menjadi ketua umum Muslimat NU selama 4 periode sejak tahun 2000 hingga 2025. Baru pada Kongres Muslimat NU 2025 yang digelar di Surabaya bulan Februari ini, Khofifah digantikan oleh Arifatul Choiri Fauzi. Pada kepengurusan Muslimat NU tahun 2025-2030 ini Khofifah menjadi ketua umum Dewan Pembina Muslimat NU.

Pada pemilihan kepala daerah 2024 di Jatim, Khofifah sebagai petahana kembali maju dengan Emil Elistianto Dardak. Dia mengalahkan dua lawannya, Tri Rismaharini dan Luluk Nur Hamidah.

3. Komjen (Purn) Ahmad Lutfi (gubernur Jateng 2025-2030)

Ahmad Lutfi lahir di Surabaya pada 22 November 1966. Sebelum terjun ke dunia politik, karir Ahmad Lutfi lama di dunia kepolisian.

Usai lulus dari UIN Sunan Ampel Surabaya, dia kemudian mendaftar perwira karir di dunia kepolisian. Pangkat awalnya dimulai dari inspektur dua (ipda). Lutfi berkenalan dengan Presiden  Joko Widodo saat pernah menjabat sebagai wakil kepala Polresta Surakarta dan juga pernah menjadi kapolresta Surakarta.

Hingga kemudian, terakhir dia menjabat sebagai wakil kepala dan kepala Polda Jawa Tengah medio tahun 2020-2024 dengan pangkat bintang dua.

Usai pensiun dari dunia kepolisian, Lutfi diusung oleh Partai Gerindra, Golkar, NasDem, PKS, PAN, PKB, PPP, Demokrat dan PSI berpasangan dengan Taj Yasin Maimun maju pada Pilgub Jateng 2024.

Lutfi berhasil menang setelah mengalahkan Andika Perkasa yang diusung oleh PDIP. Kemenangannya sempat terjadi pro dan kontra lantaran Lutfi secara terang-terangan didukung langsung oleh Presiden Prabowo sehingga PDIP akhirnya untuk kali pertama kalah dalam pemilihan gubernur di Provinsi Jawa Tengah. (mbm/bel)