INDONESIAONLINE – Jelang Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) yang rencana digelar 23-25 Desember 2021 di Lampung, muncul seruan dari mantan Khatib Aam Syuriah PBNU Periode 2010-2015 KH Malik Madani kepada PCNU di Jawa Timur.
Sebelumnya, ramai beredar di WhatsApp Grup (WAG) terkait undangan bagi PCNU se Jawa Timur yang berisi rencana sosialisasi agenda Muktamar oleh tim PBNU dan pembagian komisi persidangan. Disamping undangan itu, terdapat gambar bertuliskan “HENTIKAN….!!!!!! Pemaksaan kehendak dan politisasi terhadap PCNU-PCNU oleh PWNU Jawa Timur“.
Di bawahnya terdapat tiga poin yang ada pada gambar tersebut, antara lain berisi:
– Semua PCNU se Indonesia sudah mengikuti
sosialisasi registrasi online Muktamar 34 NU oleh
Panitia Muktamar NU. Untuk apalagi PWNU mengadakan sosialisasi teknis Muktamar NU?
– Surat Mandat peserta Muktamar diberikan kepada Panitia Muktamar 34 NU, bukan kepada PWNU. Untuk apa PWNU meminta surat mandat peserta Muktamar dari PCNU se Jatim?
– Jika dipandang penting adanya pertemuan, PWNU cukup mengundang PCNU se Jatim secara “zoom meeting., tidak perlu mengumpulkan PCNU se Jatim.
Tak cukup sampai di situ, terdapat seruan dari KH Malik Madani yang notabenya pernah menjabat sebagai Khatib Aam Syuriah PBNU Periode 2010-2015 silam. Seruan tersebut berisi 10 poin yang intinya mempertanyakan keputusan dari PWNU Jatim.
10 poin tersebut antara lain berisikan :
– Benar-benar PWNU Jawa Timur yang tidak punya rasa malu!!!
– PWNU Jawa Timur sangat bernafsu mengebiri kedaulatan PCNU-PCNU untuk memuaskan ambisi elit-elitnya. PWNU yang tidak paham AD/ART, yang tidak layak untuk dihormati.
– Bersatulah wahai PCNU-PCNU se-Jatim untuk melawan kesewenang-wenangan ini!!
– Tidak ada hak bagi PWNU Jawa Timur untuk mengendalikan anda semau mereka. Sudah tiba waktunya mereka dipermalukan.
– Jaga harga diri PCNU-PCNU agar tidak tergadai oleh iming-iming busuk yang akan membawa NU ke kubangan kehancuran moral yang sungguh memalukan!!
– Gunakan hati nurani dalam memilih pemimpin!!! Pesan Nabi Agung kita Muhammad SAW: “Istafti qalbak” Hindari jauh-jauh money politics, karena itu adalah risywah yang dilaknat Allah.
– Pilihlah orang yang paling layak (alyaq) dan paling ashlah, yang anda yakini mau dan mampu berjuang serta berkorban untuk kebesaran NU, bukan orang NU yg Nunut Urip (NU) untuk kebesaran dirinya!
– PWNU/PCNU yang memilih pemimpin tidak berdasarkan pertimbangan ashlahiyyah / alyaqiyyah,tetapi atas dasar pertimbangan syay’un yg lain, dalam sebuah hadits shahih “dikutuk” oleh Nabi SAW sebagai orang yang sungguh telah berkhianat kepada Allah dan rasul-Nya (faqad khaanal-laaha wa rasuulah).
– Ikutilah jejak PCNU – PCNU yang berani berkata , “TIDAK” terhadap ajakan, rayuan dan ancaman yg menyesatkan! Yakinlah bahwa Allah bersama pihak yang benar!
– Viralkan pesan moral ini, demi pencerahan umat dan bangsa serta kejayaan NU!!
Sebelumnya, ada surat undangan dari PWNU Jatim kepada PCNU se Jatim untuk menghadiri sosialisasi yang rencananya dilaksanakan pada Selasa (14/12/2021) di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Falah, Ploso, Kediri.
Hendra Saputra