Timnas Indonesia meroket 5 peringkat ke posisi 118 dunia dalam ranking FIFA Juli 2025! Simak analisis lengkap di balik lonjakan poin pasca laga krusial Kualifikasi Piala Dunia 2026, serta peta persaingan baru yang membara di Asia Tenggara.
INDONESIAONLINE – Gemuruh sorak sorai dari Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) bulan Juni lalu tampaknya masih bergema hingga ke markas besar FIFA di Zurich. Hari ini, Kamis (10/7/2025), rilis resmi ranking FIFA terbaru menjadi bukti sahih: Tim Nasional (timnas) Indonesia bukan lagi tim yang bisa dipandang sebelah mata. Skuad Garuda secara fenomenal melompat lima peringkat, dari posisi 123 kini gagah bertengger di peringkat 118 dunia.
Sebuah lompatan yang mungkin terlihat sederhana bagi raksasa sepak bola dunia, namun bagi Indonesia, ini adalah sebuah pernyataan. Pernyataan bahwa revolusi sepak bola di bawah komando pelatih legendaris, Patrick Kluivert, mulai menunjukkan hasil yang nyata dan terukur.
Tambahan 11,63 poin yang diraih bukan sekadar angka, melainkan cerminan dari darah, keringat, dan determinasi di lapangan hijau.
Dua Wajah Garuda: Pelajaran dari China dan Jepang
Kenaikan signifikan ini tidak datang dari laga persahabatan tanpa arti. Poin berharga tersebut dipetik dari arena pertempuran sesungguhnya: Ronde Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Bulan Juni menjadi panggung bagi dua wajah Timnas Garuda yang kontras namun sama-sama berharga.
Pertama, adalah wajah heroik saat menumbangkan raksasa Asia, China, dengan skor tipis 1-0 di hadapan puluhan ribu suporter fanatik. Kemenangan itu bukan hanya tentang tiga poin, melainkan tentang meruntuhkan mental blok, membuktikan bahwa Indonesia mampu bersaing dan menang melawan tim yang secara historis lebih superior. Gol tunggal yang tercipta malam itu menjadi simbol efektivitas dan disiplin taktis yang ditanamkan Kluivert.
Wajah kedua adalah pelajaran pahit namun krusial. Kekalahan telak 0-6 dari Jepang, sang penguasa Asia, menjadi tamparan keras yang menyadarkan bahwa jalan menuju panggung dunia masih panjang dan terjal.
Meski kalah, laga melawan tim peringkat 17 dunia ini tetap memberikan poin pengalaman yang tak ternilai. FIFA menghitung setiap laga kompetitif, dan partisipasi melawan tim sekuat Jepang, terlepas dari hasilnya, ikut berkontribusi pada kalkulasi poin akhir. Kombinasi kemenangan heroik dan kekalahan edukatif inilah yang melambungkan posisi Indonesia.
Peta Persaingan ASEAN Membara: Raja Baru Dicari
Meskipun naik drastis, posisi Indonesia di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) masih tertahan di peringkat ketiga. Namun, dinamikanya kini jauh lebih menarik.
Thailand, yang selama ini sering dianggap sebagai barometer sepak bola ASEAN, justru terjun bebas empat peringkat ke posisi 102. Hal serupa dialami Vietnam yang juga turun empat strip ke peringkat 113.
Situasi ini membuka babak baru dalam rivalitas abadi di Asia Tenggara. Indonesia (118) kini mengintai ketat di belakang Vietnam, dengan selisih yang semakin menipis. Sementara itu, Malaysia menjadi kuda hitam yang tak boleh diremehkan. Harimau Malaya mencatatkan kenaikan paling impresif di kawasan ini, melonjak enam tingkat ke posisi 125.
Perang dingin untuk memperebutkan takhta “Raja Asia Tenggara” kini semakin memanas. Tidak ada lagi satu negara yang dominan secara mutlak. Dengan performa yang terus menanjak, bukan tidak mungkin dalam beberapa bulan ke depan, Garuda akan menyalip para rivalnya dan merebut kembali posisi puncak di ASEAN.
Jalan Panjang Menuju Elit Dunia
Di level global, Argentina masih nyaman di singgasananya, diikuti oleh Spanyol, Prancis, Inggris, dan Brasil yang melengkapi lima besar. Sementara itu, Jepang tetap menjadi wakil Asia dengan peringkat tertinggi (17), meskipun mereka juga mengalami sedikit penurunan.
Fakta bahwa tidak ada satu pun wakil ASEAN yang menembus 100 besar dunia menjadi pengingat kolektif bahwa pekerjaan rumah masih menumpuk. Namun, tren positif yang ditunjukkan Indonesia, Malaysia, dan beberapa negara lain memberikan secercah harapan.
Bagi skuad asuhan Patrick Kluivert, ranking FIFA ini adalah bonus dan validasi atas kerja keras mereka. Fokus utama tetap tak berubah: berprestasi di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Laga-laga berikutnya akan menjadi ujian yang sesungguhnya. Kemenangan di fase ini tidak hanya akan membawa Indonesia selangkah lebih dekat ke mimpi Piala Dunia, tetapi juga secara otomatis akan melambungkan peringkat mereka ke level yang belum pernah tercapai sebelumnya.
Lompatan ke-118 adalah awal. Perjalanan masih panjang, namun Garuda telah membentangkan sayapnya, siap terbang lebih tinggi.
Ranking FIFA Negara Asia Tenggara (Per 10 Juli 2025)
Thailand (102 / turun 4 peringkat)
Vietnam (113 / turun 4 peringkat)
Indonesia (118 / naik 5 peringkat)
Malaysia (125 / naik 6 peringkat)
Filipina (145 / naik 1 peringkat)
Singapura (159 / naik 2 peringkat)
Myanmar (160 / naik 2 peringkat)
Kamboja (180 / naik 1 peringkat)
Brunei Darussalam (183 / naik 2 peringkat)
Laos (185 / naik 5 peringkat)
Timor Leste (195 / naik 2 peringkat) (ina/dnv).