INDONESIAONLINE – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) benar-benar mendapat tonjokan keras dalam pilihan presiden (pilpres) 2024. Kandang banteng di berbagai wilayah porak poranda digempur pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Gibran.
Melansir data KPU melalui https://pemilu2024.kpu.go.id/ misalnya Bali sebagai kandang banteng harus takluk. Prabowo-Gibran meraup suara 186.142 dibanding Ganjar-Mahfud 157.320 (dengan suara masuk per pukul 09:00:20 sebanyak 35,38 persen).
Di Jawa Tengah hampir senada. Kandang banteng yang tak tergoyahkan ini babak belur. Dengan suara yang masuk ke KPU sebesar 55.12 persen, Ganjar-Mahfud baru mendulang suara 1.726.124. Sedangkan Prabowo-Gibran sudah mengumpulkan 2.648.342 suara.
Begitu pula di DIY Ganjar-Mahfud sementara ini harus rela kandangnya diobrak-abrik Prabowo-Subianto.
Menurut pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno hal ini dikarenakan banyak konstituen lebih memilih mengikuti langkah politik Presiden Joko Widodo soal Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Pertama, pemilih PDI-P di Jateng sepertinya lebih banyak ikut afiliasi politiknya Jokowi yang dukung paslon nomor urut 2 di pilpres,” kata Adi, Kamis (15/2/2024).
Tapi, lanjut Adi, ada perbedaan pilihan antara pilpres dan pemilihan legislatif (pileg). Di pileg konstituen PDI-P tetap memberikan suara pada partainya meski berbeda pilihan soal kandidat capres dan cawapres.
“Di pileg, pemilih PDI-P tetap solid. Kedua, sepertinya PDI-P lebih mudah mengamankan kepentingan pileg ketimbang pilpres yang jadi fokus gempuran paslon 02,” ujarnya.
Hal ini didasarkan pada data KPU. Di mana, dalam pileg terlihat bahwa PDI-P masih menjadi rajanya partai. Secara nasional PDI-P meraup suara 702.373 (data per pukul 11:00:23 dengan data masuk dari TPS 2,28 persen).
Di Bali, PDI-P masih unggul dengan data tersebut. Di mana, PDI-P meraup 40.990 jauh melampaui partai Golkar, Gerindra, PKB, NasDem dan lainnya. Pun di Jateng maupun DIY.