Beranda

Resesi Seks Mulai Hantui Indonesia, Beberapa Daerah Sudah Zero Growth 

Resesi Seks Mulai Hantui Indonesia, Beberapa Daerah Sudah Zero Growth 

INDONESIAONLINE – Baru-baru ini publik digegerkan dengan isu resesi seks yang dialami oleh negara Asia seperti Korea Selatan hingga Singapura. Pasalnya, Korea Selatan memiliki angka kelahiran terendah, yakni 0,8 persen, lantaran gaya hidup pasangan suami istri (pasutri) yang berubah. 

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Hasto Wardoyo SpOG mengungkapkan Indonesia mungkin bisa terkena resesi seks. Tapi prosesnya akan berjalan cukup panjang. 

“Potensi itu ada, ada ya. Tapi sangat panjang karena kan gini usia pernikahan semakin lama kan semakin meningkat. Pernikahan loh, bukan seks,” ungkap  Hasto. 

Menurut Hasto, sebagian besar penduduk Indonesia masih fokus pada tujuan menikah untuk prokreasi atau memiliki anak. Sehingga dimungkinkan resesi seks itu prosesnya sangat panjang. 

Resesi seks sendiri dikaitkan dengan menurunnya gairah seseorang untuk melakukan hubungan seks, menikah, atau mempunyai anak. Dari ketiga aspek itu, persoalan di Indonesia yang mulai terlihat adalah mundurnya usia pernikahan.

“Usia pernikahan itu mundur karena semakin (banyak) menempuh studi, karier dan sebagainya,” ucapnya.

Meski usia pernikahan mundur, usia rata-rata berhubungan seksual pertama maju, yakni di usia 15 tahun. 

Selain itu, Hasto menyebut di beberapa daerah di Indonesia sudah mengalami zero growth atau minus growth yang mengganggu angka ideal kelahiran.

“Sekarang ini kan juga di daerah-daerah yang sudah minus growth atau zero growth itu kan seperti kabupaten di Jawa Timur, Yogyakarta, Jawa Tengah, itu kan beberapa kabuopaten dan kota sudah zero growth, bahkan minus growth, karena jumlah anaknya sedikit,” lanjut Hasto.

Biasanya, menurut dia, yang melatarbelakangi zero growth adalah adanya penundaan untuk memiliki anak. 

Exit mobile version